Badminton Akan Kehilangan Identitasnya jika Terlalu Banyak Perubahan Aturan Baru
Kekhawatiran tengah dirasakan oleh beberapa pihak melihat beberapa wacana perubahan aturan yang akan diterapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Sebagaimana dilansir oleh New Straits Times, beberapa mantan pebulu tangkis dunia merasa BWF harus mencari cara lain untuk mempopulerkan olahraganya tersebut.
Alih-alih membuat perubahan yang cukup drastis yang nantinya akan mempengaruhi permainan di atas lapangan.
Salah seorang mantan pebulu tangkis yang pernah menjadi pemenang Piala Thomas, Rashid Sidek angkat bicara.
"Saya mengerti bahwa BWF ingin menjaga identitas olahraga tetap relevan, tetapi mengapa harus mengubah sesuatu yang sudah diterima dengan baik," tanya Rashid Sidek.
"Saya tidak melihat orang-orang mengeluh tentang berapa lama pertandingan yang dilangsungkan," jujurnya.
"Bulu tangkis adalah olahraga lama seperti yang lain dimana telah memiliki identitas, kami tidak ingin kehilangan itu," tegas mantan pelatih BAM tersebut.
Lebih lanjut, Rashid Sidek juga mengkritisi wacana penggunaan shuttlecock sintetis sebagai dalih pengurangan sampah.
Baca: Jalan Terjal Presiden BWF Ubah Format Penilaian Bulutangkis 21x3 jadi 11x5
"Saya merasa permainan akan banyak berubah bagi pemain yang terbiasa dengan shuttlecock saat ini," pungkas Rashid.
Mantan pebulu tangkis dunia lainnya, James Selvaray memberikan pendapat berbeda menyikapi situasi tersebut.
Legenda bulu tangkis Malaysia tersebut mengutarakan perubahan harus dilakukan pada tingkatan junior, bukan tingkat senior.
"Jika anda benar-benar ingin melakukan perubahan maka lakukanlah mulai tingkat junior, nantinya kita akan melihat transisi yang baik," ungkap James Selvaray.
"Para pemain senior tidak akan mampu beradaptasi dengan baik, saya tidak melihat gunanya membuat mereka berubah sekarang," tegasnya.
Baca: Viktor Axelsen Diuntungkan dengan Skema Perubahan Skor 21x3 jadi 11x5
Sampai sekarang, belum ada kejelasan terkait keputusan akhir perihal wacana-wacana yang telah ramai diperbincangkan publik tersebut.
Hal ini dikarenakan pertemuan tahunan anggota BWF baru akan dilaksanakan pada Agustuns mendatang.
Pandemi virus corona yang tengah melanda bisa saja menunda agenda tersebut untuk menanggapi wacana-wacana tersebut.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)