Marc Marquez Berprestasi tak Lepas dari Honda yang Mengembangkan Mesin Secara Pararel
Marc Marquez telah menjelma menjadi kekuatan dominan pada ajang MotoGP. Hal itu dibuktikan dengan pencapaian sang pembalap tim Repsol Honda.
Editor: Toni Bramantoro
Meski kegagalan pembalap Honda dikarenakan faktor lain, Guidotti tidak menampik bahwa Marquez memiliki bakat luar biasa sehingga sanggup mengalahkan rekan setimnya.
Saking kuatnya Marquez, Guidotti sampai khawatir pembalap asal Cervera tersebut berpotensi membuat pembalap Honda lainnya terlihat bodoh.
"Marquez telah menaikkan standar terlalu tinggi sehingga dia bisa saja 'mengolok-olok' pembalap yang memiliki motor yang sama dengannya," kata Guidotti.
"Pastinya itu sulit tetapi juga kompetitif dalam semua aspek," sambung pria yang hampir empat tahun bekerja di HRC (Honda Racing Corporation) itu.
Semenjak Pedrosa pensiun pada akhir musim 2018, Giacomo Guidotti beralih menjadi kepala kru bagi Takaaki Nakagami di tim satelit LCR Honda.
Menjadi kepala kru Nakagami bisa jadi membuat Guidotti lebih rileks.
Sebab, Nakagami menjadi satu-satunya pembalap Honda yang tidak menggunakan versi terbaru motor RC213V seperti halnya Marquez.
Sementara Marc Marquez dkk. menggunakan motor teranyar RC213V pada MotoGP 2020, pembalap asal Jepang itu dipersenjatai motor tahun 2019.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.