ON THIS DAY - Sang Jawara All England dan Pemilik Smash Mematikan, Praveen Jordan, Dilahirkan
Tepat 27 tahun silam pada 26 April 1993, Praveen Jordan yang merupakan jawara All England dua kali, dilahirkan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Tepat 27 tahun silam pada 26 April 1993, Praveen Jordan yang merupakan jawara All England dua kali dan pemilik smash mematikan, dilahirkan.
Pria yang kini menjadi andalan bulu tangkis Indonesia sektor ganda campuran tersebut dilahirkan di Bontang, Kalimantan Timur.
Praveen Jordan merupakan pebulu tangkis yang telah bergabung dengan tim Pelatnas sejak 2014.
Pria yang memiliki postur tubuh menjulang tersebut tercatat pernah bermain di dua sektor bulu tangkis dalam kariernya.
Dua sektor tersebut antara lain ganda putra dan ganda campuran (saat ini).
Baca: Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti Juga Punya Rasa Khawatir Soal Virus Corona
Baca: Praveen/Melati Cerita Perjuangannya Juara All England 2020 di Tengah Pandemi Virus Corona
Di sektor ganda putra, Praveen Jordan pernah berpasangan dengan Rave Rianto Rangga.
Sementara, di sektor ganda campuran, Praveen Jordan sudah berganti pasangan sebanyak empat kali.
Mulai dari Tiara Rosalia Nuraidah, Vita Marissa, Debby Susanto, dan kini bersama Melati Daeva Oktavianti.
Pebulu tangkis yang kini berusia 27 tahun tersebut terkenal memiliki smash yang tajam nan mematikan.
Praveen Jordan juga telah meraih berbagai gelar bergengsi dalam karier profesionalnya.
Baca: TERBARU Peringkat BWF Sektor Ganda Campuran, Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Wakil Jepang Melorot
Sebagai contoh, ia baru saja memenangkan gelar bergengsi bertajuk All England 2020 beberapa waktu lalu.
Berpasangan dengan Melati Daeva, Praveen Jordan mampu tampil luar biasa sepanjang turnamen tersebut.
Pasangan Praveen/Melati berhasil mengalahkan wakil Thailand, Dechapol/Sapsiree, di partai puncak.
Lewat permainan tiga set, pasangan Praveen/Melati mengandaskan lawannya dengan skor 21-17, 15-21, 21-8 dalam 62 menit.
Kemenangan tersebut membawa pasangan ganda campuran Praveen/Melati meraih gelar perdana All England dalam karier profesional.
Khusus bagi Praveen Jordan, gelar tersebut menjadi yang kedua dalam kariernya.
Sebelumnya, Praveen Jordan telah menggondol gelar juara All England tepat saat masih berpasangan dengan Debby Susanto pada 2016.
Semenjak dipasangkan dengan Debby Susanto, memang bakat yang dimiliki oleh Praveen Jordan mulai tampak.
Terbukti, pasangan Praveen/Debby mampu mendulang beberapa gelar bergengsi selain All England 2016.
Mulai dari India Terbuka 2016 hingga Korea Terbuka 2017.
Baca: Praveen/Melati Raih Treble di Ajang Eropa Usai Juara All England 2020
Beberapa kali keduanya juga menjadi finalis dalam turnamen BWF World Tour.
Seperti Malaysia Masters 2014 dan 2015, Thailand Masters 2015, Indonesia Masters 2015, Hong Kong Terbuka 2016, Australia Terbuka 2017, hingga Swiss Terbuka 2017.
Ketika Debby Susanto memutuskan pensiun, Praveen Jordan baru dipasangkan dengan Melati Daeva hingga saat ini.
Butuh perjuangan lebih memang bagi keduanya untuk saling memahami kekurangan satu sama lain.
Hingga pada akhirnya, kini keduanya tengah menikmati performa terbaiknya.
Permainan keduanya dapat dikatakan semakin matang dan menunjukkan peningkatan yang cukup baik.
Hanya perlu konsistensi agar pasangan Praveen/Melati bisa menjelma menjadi pebulu tangkis ganda campuran yang menakutkan sebagaimana pendahulunya, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.
Setelah beberapa kali lolos ke final dan gagal menduduki podium terbaik akhirnya pasangan Praveen/Melati mulai membuka keran gelarnya.
Tercatat sudah empat kali keduanya harus puas menjadi runner-up saja sebelum mengakhiri puasa gelar.
Pasangan Praveen/Jordan harus puas sebagai runner-up dalam turnamen India Terbuka, New Zealand Terbuka, Australia Terbuka, dan Japan Terbuka pada tahun lalu.
Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok
Baca: Rapor Pebulutangkis Indonesia Pasca All England, Praveen/Melati Andalan Baru, Ujian Sektor Tunggal
Beruntung, mereka kini telah meraih tiga gelar bergengsi di tanah Eropa yang seakan-akan menjadi tanah keberuntungannya.
Pasangan Praveen/Melati memang dapat dikatakan telah mampu mencatatkan performa impresif setiap bermain di tanah Eropa dalam beberapa kesempatan terakhir.
Prancis Open, Denmark Open, dan All England menjadi tiga turnamen bergengsi yang telah berhasil disegel pasangan Praveen/Melati.
Pertama, pasangan Praveen/Melati secara mengejutkan mampu menjadi yang terbaik dalam turnamen Prancis Open 2019.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti naik ke podium kampiun berkat kemenangan atas unggulan utama, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
Lewat permainan rubber game, pasangan Praveen/Melati mengalahkan lawannya dengan skor ketat 22-24, 21-16, dan 21-12 di final Prancis Open.
Kedua, pasangan Praveen/Melati juga berhasil menyegel gelar juara dalam turnamen Denmark Open.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menghadapi unggulan kedua turnamen, Wang Yilyu/Huang Dongping (China), pada laga final
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, keluar sebagai juara turnamen Denmark Open 2019 yang berlangsung di Odense Sportspark, Odense, Denmark.
Duet Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menghadapi unggulan kedua turnamen, Wang Yilyu/Huang Dongping (China), pada laga final, Minggu (20/10/2019).
Pertandingan tersebut dimenangi Praveen/Melati melalui rubber game dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-19.
Hebatnya, pasangan Praveen/Melati meraih dua gelar tersebut hanya dalam waktu dua pekan saja.
Gelar ketiganya diraih dalam tajuk All England yang merupakan satu dari turnamen bulu tangkis paling bergengsi dunia.
Kini, pasangan Praveen/Melati telah memenangkan 15 pertandingan terakhir di benua Eropa.
Mulai dari 5 pertandingan di Denmark Open 2019, 5 di French Open 2019, dan juga 5 di All England 2020.
Berikut ini deretan gelar yang diraih oleh Praveen Jordan dalam karier profesionalnya sebagai seorang pebulu tangkis, dikutip dari Instagram @badmintontour_com:
SUDIRMAN CUP
- Bronze Medal
- Sudirman Cup 2015 (Dongguan, China)
- Sudirman Cup 2019 (Nanning, China)
ASIAN GAMES
- Bronze Medal Asian Games 2014
- Mixed Double
SEA GAMES
- Gold Medal, Mixed Double
- 2015 Sea Games (Singapore)
- 2019 Sea Games (Manila, Filipina)
- Mens Team, Mixed Double
- 2015 Sea Games (Singapore)
- 2019 Sea Games (Manila, Filipina)
ASIA JUNIOR CHAMPIONSHIP
- Bronze Medal, Mixed Double
- 2011 Asian Junior Championship
- Bronze Medal, Mixed Team
- 2011 Asian Junior Championship (Locknow)
BWF WORLD SUPER SERIES/PREMIER
- Winner, BWF World Superseries Premier
- YONEX All England 2016
- Runner Up, BWF World Superseries
- YONEX France Open 2015
- YONEX SUNRISE Hong-Kong Open 2016
- VICTOR Korea Open 2017
- YONEX Japan Open 2017.
HSBC BWF World Tour
- Winner, HSBC BWF World Tour Super 1000
- YONEX All England 2020
- Winner, HSBC BWF World Tour Super 750
- VICTOR Denmark Open 2019
- YONEX France Open 2019
- Runner Up, HSBC BWF World Tour Super 500
- YONEX Sunrise India Open 2018
- YONEX Sunrise India Open 2019
- Runner Up, HSBC BWF World Tour Super 300
- CROW GROUP Australia Open 2019
- New Zealand open 2019
GRAND PRIX / GOLD
- Winner, Grand Prix Gold
- Malaysia Master 2013
- Indonesia Master 2013
- Syed Modi International 2016
- Malaysia Master 2014 & 2015
- Indonesia Master 2015
- Thailand Open 2015
- Swiss Open 2017
- Winner, Grand Prix
- New Zealand Open 2013
(Tribunnews/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.