Hikmah di Balik Wabah Corona, Ternyata Hidup Bukan Sekedar Olahraga Saja
Seorang pebulu tangkis asal Belgia bernama Lianne Tan mengakui dirinya mengambil banyak hikmah di tengah situasi pelik akibat wabah virus corona.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pebulu tangkis asal Belgia bernama Lianne Tan mengakui dirinya mengambil banyak hikmah di tengah situasi pelik akibat wabah virus corona.
Seperti yang kita ketahui, wabah corona menjadi isu paling banyak dibicarakan oleh masyarakat dunia dalam beberapa bulan terakhir.
Wabah virus corona yang menyebabkan berbagai jadwal pertandingan dan turnamen berbagai olahraga terpaksa ditunda sementara.
Bahkan, perhelatan turnamen olahraga terbesar seantero jagat bertajuk Olimpiade harus ditunda penyelenggaraannya.
Walaupun demikian, selalu ada sisi positif dibalik setiap kejadian termasuk dampak yang ditimbulkan wabah corona itu sendiri.
Baca: Sekjen BWF Ungkap Perkembangan Terbaru Bulu Tangkis Dunia
Baca: Kembali ke Pelatnas, BAM Minta Semua Atlet Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan
Hal itulah yang dirasakan salah satu pebulu tangkis tunggal putri andalan Belgia, Lianne Tan.
Wabah virus corona seakan-akan telah menyadarkan banyak orang termasuk dirinya bahwa hidup bukan sekedar permainan olahraga saja.
Apalagi, sebagai atlet, Lianne Tan tentu selama ini lebih berkutat dengan latihan dan turnamen dalam menjalani kehidupannya.
"Sebagai atlet profesional, sebagian besar dari anda mungkin sangat fokus pada olahraga yang anda tekuni sendiri, anda tak terlalu memikirkan hal lain," ujar Lianne Tan seperti dikutip dari Badminton Eropa.
"Wabah ini membuat kami sadar ada hal penting lain selain olahraga, kesehatan masyarakat selalu menjadi prioritas, olahraga hanyalah sampingan," sadarnya.
Lianne Tan turut menyinggung salah satu dampak akibat dari wabah virus corona terkait penundaan penyelenggaraan Olimpiade.
Pebulu tangkis berusia 29 tahun tersebut sebenarnya sangat menantikan perhelatan terakbar empat tahun tersebut.
"Saya seperti semua orang yang menantikan Olimpiade pada musim panas ini," jujur Lianne Tan.
"Apalagi kami sangat dengan dekat dengan akhir periode kualifikasi Olimpiade, jadi semua orang tengah semangat" sesalnya.