Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Vaksin Corona Belum Ditemukan, Piala Thomas dan Uber 2020 Terancam Dibatalkan

BWF cukup terpukul dengan situasi pelik saat ini akibat pandemi virus corona yang tak kunjung usai, Piala Thomas & Uber terancam batal.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Vaksin Corona Belum Ditemukan, Piala Thomas dan Uber 2020 Terancam Dibatalkan
badmintonindonesia.org
Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) cukup terpukul dengan situasi pelik saat ini akibat pandemi virus corona yang tak kunjung usai.

Penyelenggara BWF tengah dipusingkan dengan beberapa agenda turnamen besar yang telah mereka susun pada tahun ini.

Salah satu turnamen besar yang menjadi andalan BWF adalah perhelatan Piala Thomas dan Uber Cup.

Di tengah situasi pelik saat ini, penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 bisa terancam dibatalkan.

Jika hal itu terjadi, BWF tentu akan kehilangan banyak uang mengingat saking bergengsinya turnamen dua tahunan tersebut.

Baca: Sekjen BWF Ungkap Perkembangan Terbaru Bulu Tangkis Dunia

Piala Thomas (kanan) dan Uber.
Piala Thomas (kanan) dan Uber. ()

Baca: Viktor Axelsen Sebut Perhelatan Bulutangkis Tahun Ini Telah Usai

Dilansir New Straits Times, beberapa negara dikabarkan tidak berminat untuk berpartisipasi dalam ajang Piala Thomas dan Uber Cup 2020.

Seorang pejabat tinggi BWF yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan salah satu contoh negara yang enggan mengirimkan atletnya yakni Indonesia.

Berita Rekomendasi

Salah satu alasan yang membuat negara tersebut enggan berpartisipasi karena sampai sekarang belum ditemukan vaksin menyikapi situasi pandemi virus corona.

Hal itu menjadi perhatian penuh untuk mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan.

"Sangat sulit untuk membuat rencana, saya sangat percaya bahwa sampai vaksin ditemukan, banyak turnamen besar tahun ini yang tidak akan digelar," ujar pejabat BWF yang tidak ingin disebut namanya tersebut.

"BWF sungguh ingin melanjutkan pagelaran Piala Thomas, mereka akan kehilangan banyak uang jika mereka terpaksa membatalkan acara tersebut," lanjutnya.

Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB.
Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB. (badmintonindonesia.org)

Orang tersebut melanjutkan jika kondisi belum membaik tentu sangat berisiko bagi siapapun yang harus melakukan perjalanan keluar negeri.

"Tetapi pikirkanlah, bahkan jika pemerintah Denmar membuka perbatasan dan mengizinkan kerumunan massa, siapa yang mau pergi dan mengambil resiko," tanyanya.

"Apa SOP untuk tim yang terbang ke Denmark? Apakah mereka akan ditempatkan di karantina? Ada begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan," tutup seorang pejabat BWF tersebut.

Baca: BWF Resmi Umumkan Penyelenggaraan Turnamen Piala Thomas dan Uber 2020

Baca: Kegiatan Anthony Ginting Selama Jalani Karantina di Pelatnas Cipayung, Jogging hingga Nonton Film

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas