Vaksin Corona Belum Ditemukan, Piala Thomas dan Uber 2020 Terancam Dibatalkan
BWF cukup terpukul dengan situasi pelik saat ini akibat pandemi virus corona yang tak kunjung usai, Piala Thomas & Uber terancam batal.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) cukup terpukul dengan situasi pelik saat ini akibat pandemi virus corona yang tak kunjung usai.
Penyelenggara BWF tengah dipusingkan dengan beberapa agenda turnamen besar yang telah mereka susun pada tahun ini.
Salah satu turnamen besar yang menjadi andalan BWF adalah perhelatan Piala Thomas dan Uber Cup.
Di tengah situasi pelik saat ini, penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber 2020 bisa terancam dibatalkan.
Jika hal itu terjadi, BWF tentu akan kehilangan banyak uang mengingat saking bergengsinya turnamen dua tahunan tersebut.
Baca: Sekjen BWF Ungkap Perkembangan Terbaru Bulu Tangkis Dunia
Baca: Viktor Axelsen Sebut Perhelatan Bulutangkis Tahun Ini Telah Usai
Dilansir New Straits Times, beberapa negara dikabarkan tidak berminat untuk berpartisipasi dalam ajang Piala Thomas dan Uber Cup 2020.
Seorang pejabat tinggi BWF yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan salah satu contoh negara yang enggan mengirimkan atletnya yakni Indonesia.
Salah satu alasan yang membuat negara tersebut enggan berpartisipasi karena sampai sekarang belum ditemukan vaksin menyikapi situasi pandemi virus corona.
Hal itu menjadi perhatian penuh untuk mengedepankan aspek kesehatan dan keselamatan.
"Sangat sulit untuk membuat rencana, saya sangat percaya bahwa sampai vaksin ditemukan, banyak turnamen besar tahun ini yang tidak akan digelar," ujar pejabat BWF yang tidak ingin disebut namanya tersebut.
"BWF sungguh ingin melanjutkan pagelaran Piala Thomas, mereka akan kehilangan banyak uang jika mereka terpaksa membatalkan acara tersebut," lanjutnya.
Orang tersebut melanjutkan jika kondisi belum membaik tentu sangat berisiko bagi siapapun yang harus melakukan perjalanan keluar negeri.
"Tetapi pikirkanlah, bahkan jika pemerintah Denmar membuka perbatasan dan mengizinkan kerumunan massa, siapa yang mau pergi dan mengambil resiko," tanyanya.
"Apa SOP untuk tim yang terbang ke Denmark? Apakah mereka akan ditempatkan di karantina? Ada begitu banyak faktor yang harus dipertimbangkan," tutup seorang pejabat BWF tersebut.
Baca: BWF Resmi Umumkan Penyelenggaraan Turnamen Piala Thomas dan Uber 2020
Baca: Kegiatan Anthony Ginting Selama Jalani Karantina di Pelatnas Cipayung, Jogging hingga Nonton Film
Penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber dapat dikatakan cukup berbeda turnamen besar olahraga lainnya, Piala Dunia dan Olimpiade.
Perbedaan utamanya adalah penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber tidak pernah dibatalkan sejak dimulai tahun 1949.
Tanggal pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020 sendiri telah mengalami dua kali revisi perubahan jadwal.
Awalnya turnamen Piala Thomas dan Uber rencananya dihelat pada tanggal 16 sampai 24 Mei 2020.
Hanya saja, karena keadaan yang tidak memungkinkan dipindah pada tanggal 15 sampai 23 Agustus.
Perubahan kembali dilakukan, BWF menetapkan perubahan jadwal pelaksanaan Piala Thomas dan Uber menjadi tanggal 3 hingga 11 Oktober.
Alasan lain yang membuat BWF tetap ingin ngotot menyelenggarakan turnamen dua tahunan tersebut karena faktor padatnya jadwal tahun depan.
Sebagai informasi, tahun depan sudah sesak dengan turnamen besar lainnya.
Baca: Kecantikan Melati Daeva Pikat Praveen Jordan, Alasan Ucok Biar Semangat
Tercatat ada tiga turnamen besar dan prestisius yang akan dihelat pada tahun depan.
Tiga turnamen besar tersebut antara lain Piala Sudirman, Olimpiade, dan Kejuaraan Dunia.
Bahkan, jika Piala Thomas dan Uber tetap diselenggarakan tahun ini.
Diyakini turnamen tersebut akan kehilangan glamornya karena para pemain top mungkin tidak ingin mengambil resiko keselamatan mereka dengan pergi ke tempat tanding.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)