Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita Liliyana Natsir Pernah Terpuruk Bersama Tontowi Ahmad: Hubungan Damai Tapi Gersang

Bahkan Liliyana menggambarkan hubungannya dan pasangan mainnya tersebut dengan istilah 'gersang'.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita Liliyana Natsir Pernah Terpuruk Bersama Tontowi Ahmad: Hubungan Damai Tapi Gersang
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menunjukkan medali usai pertandingan melawan ganda campuran Cina Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada pertandingan final turnamen Indonesia Masters 2019, di Istora Senayan Jakarta, Minggu (27/1/2019). Pada pertandingan tersebut Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih gelar juara setelah kalah dengan skor 19-21 21-19 21-16. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tumpukan prestasi yang didapatkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir selama berkarier di bulutangkis tak serta merta datang begitu saja.

Banyak kisah pahit dan getir yang mereka lalui.

Kini, nama mereka terekam dalam sejarah bulutangkis Indonesia.

Salah satu prestasi yang membanggakan yakni, Owi/Butet sukses meraih medali emas di Olimpiade 2016.

Liliyana Natsir menceritakan untuk berdiri di puncak kesuksesan tidak lah mudah.

Baca: Terungkap, Sikap Tontowi Ahmad Saat Sering Kena Semprot Liliyana Natsir di Lapangan

Bersama Tontowi, mereka bahkan pernah mengalami rasa kesulitan.

Hal itu ia ungkapkan dalam rangka mengenang perjuangannya bersama Tontowi, lantaran di hari senin (18/5/2020) Tontowi menyatakan pensiun dari bulutangkis.

Berita Rekomendasi

Tahun 2015 hingga awal 2016 adalah masa sulit bagi mereka.

Bahkan Liliyana menggambarkan hubungannya dan pasangan mainnya tersebut dengan istilah 'gersang'.

“Waktu itu ekspektasi orang tinggi, dan kami lagi terpuruk sekali cuma dapat satu gelar juara sebelum olimpiade. Owi nggak marah sih sama saya, saya juga enggak, tapi gimana ya namanya pemain dapat hasil jelek itu situasinya nggak ribut tapi nggak akur juga, ha ha ha susah menjelaskannya. Damai tapi gersang, kayak lagi perang dingin,” cerita Liliyana dalam rilis yang diterima Tribunnews, Kamis (21/5/2020).

Apalagi saat kejuaraan All England 2016, di mana Owi/Butet kalah bersaing dengan juniornya, Praveen Jordan/Debby Susanto atau beberapa bulan sebelum Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Berkat kedewasaannya, mereka mampu meredam rasa frustasi itu hingga akhirnya bsia menunjukkan kepada dunia kulitas mereka di Olimpide 2016.

“Waktu itu kami berpikir apa posisi kami sudah terganti ya sama Praveen/Debby? Ya namanya persaingan. Akhirnya saya dan Owi sama-sama nurunin ego, saya kontrol emosi, Owi nggak sensitif lagi, begini pun sebetulnya nggak menjamin kami jadi juara, tapi setidaknya kami berdua jauh merasa lebih baik,” katanya.

Sosok Penyabar Hadapi Sikap Tempramental

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas