Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Komentar Menohok Taufik Hidayat Sikapi Keputusan Pensiunnya Tontowi Ahmad

Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat memberikan sorotan tajam terkait keputusan pensiunnya Tontowi Ahmad, ia menyindir sikap dari PBSI.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Komentar Menohok Taufik Hidayat Sikapi Keputusan Pensiunnya Tontowi Ahmad
TRIBUN SUMSEL /ABRIANSYAH LIBERTO
Duta bulutangkis Milo School Competition dan legenda bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat?saat melakukan jumpa pers, Taufik hidayat juga mengikuti fun games bermain bulu tangkis berpasangan dengan Juara putri Milo School Competition 2013 Febtriana melawan Juara Ganda Putera 2013 Ripan dan Setiawan pada Fun Games penutupan Milo School Competition di Venue Dempo, Komplek Jakabaring, Palembang, Sabtu (26/4/2014). Pada pertandingan ini pasangan taufik hidayat kalah skor 25-27 dengan satu set pertandingan. (TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO) 

"Bagaimana tidak? pertama kali saya tahu berita tentang degradasi melalui koran, beberapa hari saya tunggu tidak ada pembicaraan dari pengurus" herannya.

Lebih lanjut, Sony Dwi Kuncoro bercerita tentang usahanya untuk mendapatkan surat keluar dari pelatnas.

Hingga pada akhirnya ia mendapatkan surat tersebut.




Hanya saja, pria yang kini berusia 35 tahun itu mendapatkan surat tersebut dari karyawan bukan pengurus.

Atas berbagai hal yang kurang elok tersebut.

Baca: Terungkap, Sikap Tontowi Ahmad Saat Sering Kena Semprot Liliyana Natsir di Lapangan

Baca: Soal Status Magang Tontowi Ahmad, Richard Mainaky: Kami Maunya Dia Utama, Tapi. . . .

Sony Dwi Kuncoro
Sony Dwi Kuncoro (Humas PBSI)

Sony Dwi Kuncoro secara terbuka berharap pihak federasi bulu tangkis Indonesia yang kini dipimpin Wiranto tersebut bisa lebih menghargai atletnya.

Hal itu dikarenakan para atlet bulu tangkis sudah harus memilih jalan hidup yang berbeda dengan lainnya dengan menekuni olahraga tepok bulu.

BERITA TERKAIT

"Karena atlet mulai kecil mereka memilih menjalani hidup di badminton, meninggalkan sekolah, keluarga dan kesempatan bermainnya," ungkap mantan pebulu tangkis yang pernah menduduki ranking tiga dunia tersebut.

"Atlet juga punya keluarga, orang tua yang setiap hari mendoakan anaknya untuk jadi juara," harapnya.

"Regenerasi pasti akan selalu ada, di perusahaan besar pun akan regenerasi. tapi sebaiknya PBSI menghargai atlet (Pahlawan Indonesia)," tegasnya.

 Sony Dwi Kuncoro mengibaratkan seperti karyawan sebuah perusahaan yang dikeluarkan saja terkadang diperlakukan dengan sopan.

Ditambah mengusung sikap manusiawi, hal itulah yang diharapkan Sony Dwi Kuncoro dalam penanganan atlet juga.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas