Belum Bisa ke Jakarta Karena Persyaratan, Richard Mainaky: Harus Tes Swab, Ngeri di RS Kan Rawan
“Sementara kalau mau pulang harus bawa hasil tes SWAB dan surat izin masuk Jakarta, kalau tidak dikarantina. Waduh lebih parah, saya tak mau," katanya
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih bulutangkis Indonesia sektor ganda campuran Richard Mainaky masih tertahan di kampung halamannya di Tondano, Sulawesi Utara.
Richard Mainaky tertahan lantaran banyak persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa ke Jakarta.
Seperti diketahui, pelatnas Cipayung sudah kembali beraktivitas normal sejak 2 Juni 2020 untuk mempersiapkan diri jelang beralaga di turnamen pada pertengahan Agustus mendatang.
Baca: Ingin Bermain di Indonesia, Kiper dari Eropa Ini Beri Kode ke Persib Bandung?
Baca: Pelatih Persib Bandung Tunggu Kepastian 12-13 Juni, Ada Apa?
“Rencananya saya memang akan balik 2 Juni karena PBSI memberikan jadwal libur sampai tanggal itu. Tapi karena aturan dan syarat yang harus dipenuhi sulit sekali jadi saya minta kelonggaran sampai minggu depan. Siapa tahu sudah lebih longgar nanti,” kata Richard kepada wartawan, Kamis (4/6/2020).
“Soalnya repot juga kalau saya harus tes SWAB ke rumah sakit. Ngeri, di rumah sakit kan rawan juga,”
“Sementara kalau mau pulang harus bawa hasil tes SWAB dan surat izin masuk Jakarta, kalau tidak dikarantina. Waduh lebih parah, saya tak mau. Makanya tunggu minggu depan,” jelasnya.
Meski sektor ganda campuran belum berlatih maksimal, Richard Mainaky tetap berkoordiasi dengan asisten pelatihnya, Nova Widianto untuk terus memantau para pemainnya.
“Mereka tetap latihan tapi kami fokus ke penguatan individu masing-masing atlet oleh asisten pelatih saya Nova,” katanya.