Calon Penerus Butet, Indah Cahya Sari Bidik Gelar Juara World Junior Championships 2020
Indah Cahya Sari Jamil digadang-gandang dapat meneruskan kesuksesan Butet (sapaan -Liliyana Natsir) dan mempunyai keinginan untuk juara WJC 2020.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Indah Cahya Sari Jamil digadang-gandang dapat meneruskan kesuksesan Butet (sapaan -Liliyana Natsir) sebagai pebulu tangkis andalan Indonesia.
Pebulu tangkis spesialis ganda campuran ini mempunyai keinginan kuat untuk merebut gelar juara di World Junior Championships 2020 (WJC).
WJC 2020 sedianya digelar pada 28 September - 11 Oktober di Auckland, Selandia Baru.
Namun pelaksanaan WJC 2020 harus ditunda hingga awal tahun depan menjadi 11-24 Januari 2021 akibat pandemi corona yang semakin meluas.
Baca: Mengenal Indah Cahya, Sosok Penerus Lilyana Natsir, Calon Bintang Masa Depan Indonesia
Baca: Susy Susanti Ingin Pebulutangkis Junior Indonesia Kumpulkan Poin di World Junior Championships
Atlet berusia 18 tahun tersebut sejauh ini telah ambil bagian dua kali pada keikutsertaannya di pentas turnamen World Junior Championships.
Tahun pertama ia ikut yakni pada tahun 2018, bersama pasangannya Leo Rolly Carnando dan berhasil merebut medali emas di sektor ganda campuran.
Kemudian di tahun 2019, Leo/Indah berhasil membawa pulang medali perak.
Meskipun hanya mampu meraih medali perak, di tahun yang sama Indah bersama tim junior Indonesia lainnya juga sukses merebut Piala Suhandinata untuk yang pertama kalinya.
Beberapa prestasi yang telah ia tunjukan tersebut dapat menjadi aset bagi Tanah Air, Indonesia untuk meneruskan kesuksesan seniornya Liliyana Natsir yang telah gantung raket.
“Inginnya tahun ini bisa juara. Kan ini tahun terakhir juga buat saya. Pengen penutupan yang baik, Insya Allah."
"Tapi tetap fokus step by step. Walaupun harus tertunda karena wabah ini, nggak apa-apa. Hitung-hitung persiapan saya lebih panjang,” kata Indah dikutip dari Badmintonindonesia.org.
Baca: BWF Berharap Dukungan Penuh Para Atlet Sikapi Jadwal Terbaru Bulu Tangkis Dunia 2020
Baca: Sekjen BWF Bongkar Alasan Tidak Adanya Bonus Uang dalam Ajang Kejuaraan Dunia
Berbicara mengenai peluangnya, atlet kelahiran Makassar ini engaku cukup waspada dengan calon lawan yang akan dihadapinya.
Menurut Indah, beberapa pemain bagus dikatakan Indah sudah banyak bermunculan dari berbagai negara.
“Peluangnya ada, tapi nggak gampang juga. Kemarin di turnamen terakhir German dan Belanda juga lawannya ada yang alot."
"Padahal itupun Tiongkok belum ada yang ikut tanding di sana. Jadi belum tahu, Tiongkok ada pemain baru lagi atau gimana. Yang penting persiapan saya sendiri harus bagus." harapnya.
Baca: BWF Resmi Umumkan Jadwal Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, 23 Juli hingga 8 Agustus 2021
Baca: BWF Rilis Jadwal Turnamen: Indonesia Open 2020 Dihelat November
Baca: RESMI: BWF Rilis Kalender Terbaru Bulu Tangkis Dunia, 10 Turnamen Dibatalkan, 4 Ditangguhkan
Saat disinggung untuk pasangan yang akan menemaninya tampil, atlte yang bergabung PB Djarum 2003 ini lebih memilih menyerahkannya kepada sang pelatih.
Soal partner juga kan belum tahu, tergantung pelatih nanti gimana, saya ikut aja. Terakhir main setelah Leo naik ke usia senior, saya berpasangan sama Teges (Satriaji Cahyo Hutomo),” jelas Indah.
Sekedar informasi, Teges/Indah melakukan debutnya pada Februari lalu di turnamen Austrian Open 2020.
Meski bermain di level turnamen senior, mereka mampu tampil baik dan mencapai babak perempat final.
Setelah itu Teges/Indah berhasil mencetak prestasi dengan merebut dua gelar juara pada Dutch Junior International 2020 dan German Junior 2020, Maret lalu.
Selain aktif bermain di sektor ganda campuran, Indah Cahya juga mampu tampil di sektor ganda putri.
Anak bungsu dari empat bersaudara tersebut memiliki ayah seorang guru Penjaskes.
Baca: Dipercaya Latih Tunggal Putri Malaysia, Indra Wijaya Ungkap Tantangan Barunya
Baca: Anthony Ginting Ogah Pusingkan Penundaan Olimpiade Tokyo 2020
Dimana, ia juga berstatus sebagai pelatih bulu tangkis.
Kehadiran sang ayah menjadi kekuatan utama yang mendorong Indah Cahya menjadi olahragawan sejati.
Setelah diterima bergabung dengan klub PB Djarum sebagai pemain tunggal pada 2013.
Indah Cahya justru diterima sebagai pemain ganda pada tahun berikutnya.
Semenjak itulah, ia terus bekerja keras dan senantiasa berkomitmen untuk menjadi yang terbaik setiap waktunya.
Dalam usahanya untuk menjadi seorang pebulu tangkis profesional, Indah Cahya juga menyempatkan waktu latihannya dengan mengambil kursus bahasa inggris.
Indah Cahya tentu memiliki impian besar untuk bisa mengikuti jejak idolanya, Lilyana Natsir, sang peraih emas Olimpiade dan juara dunia.
Pada tahap dia sedang berproses saat ini, ada setiap kesempatan yang bisa ia ambil untuk bisa mewujudkan mimpi-mimpinya.
(Tribunnews.com/Ipunk, Dwi Setiawan)