Khabib Nurmagomedov Ikhlaskan Kepergian Sang Ayah: Kami Sudah Melakukan Segala yang Kami Bisa
Ramzan Kadyrov membantu Khabib menerbangkan ayahnya ke ibu kota Rusia, Moskow, untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Petarung UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, mengikhlaskan kepergian ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov.
Abdulmanap Nurmagomedov meninggal dunia pada Jumat (3/7/2020).
Ayah Khabib Nurmagomedov itu meninggal di usia 57 tahun setelah mengalami komplikasi akibat virus corona.
Baca: Sebelum Meninggal, Ayah Khabib Nurmagomedov Sebut Waktu yang Tepat untuk Anaknya Pensiun
Baca: Sebelum Meninggal, Ayah Khabib Nurmagomedov Sudah Maafkan Conor McGregor
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Khabib Nurmagomedov Ungkap Alasan Suruh Anaknya Latihan Lawan Beruang
Khabib Nurmagomedov telah ikhlas melihat ayahnya berpulang.
Hal itu dikatakannya ketika berbincang dengan Kepala Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov.
"Kami telah melakukan segalanya yang kami bisa. Penting untuk mengingat dan mengakuinya," ucap Khabib seperti dikutip BolaSport.com dari Sputnik News.
Khabib mengucapkan terima kasih kepada Ramzan Kadyrov atas bantuan yang diberikan untuk menyembuhkan Abdulmanap.
Ramzan Kadyrov membantu Khabib menerbangkan ayahnya ke ibu kota Rusia, Moskow, untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
Baca: Belum Sembuh Duka Khabib Nurmagomedov, Tony Ferguson Sudah Beri Tantangan
Baca: Pesan Duka Cita Conor McGregor atas Wafatnya Ayah Khabib Nurmagomedov
"Biarkan ini menyatukan orang-orang kita (Chechnya dan Dagestan). Kami mengucapkan terima kasih, banyak terima kasih," ucap petarung berjuluk The Eagle itu.
Abdulmanap Nurmagomedov sendiri merupakan peletak cinta pertama Khabib Nurmagomedov pada olahraga bela diri.
Khabib tidak akan menjadi petarung terkenal UFC apabila tidak dilatih secara disiplin oleh Abdulmanap ketika kecil.
Sekadar informasi, Abdulmanap merupakan pemilik sabuk hitam judo, juara sambo, dan master gulat gaya bebas.
Abdulmanap awalnya tidak menginginkan Khabib menjadi atlet.
Namun seiring berjalannya waktu, pria yang disebut bapak MMA Dagestan ini luluh dan bersedia membimbing putranya.
"Ayah saya ingin saya sekolah tetapi saya ingin menjadi atlet profesional. Dia dan saya memiliki perbedaan pendapat tentang masalah ini," ucap Khabib dari laman resmi UFC.
"Ayah saya akhirnya menyadari bahwa saya memiliki bakat untuk bertarung dan dia mulai mendidik saya untuk menjadi petarung terbaik pada 2005," imbuhnya.