Jerman Ikut Bidding Olimpiade 2032, Okto Tetap Optimistis Indonesia Jadi Pemenangnya
Adapun, kawasan Asia Tenggara belum pernah sekali pun menghelat pesta olahraga terakbar di dunia itu.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari menceritakan bahwa negara-negara yang ingin menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang mulai banyak yang bermunculan.
Sebelumnya, Australia, India dan Korea Bersatu sudah mulai mempromosikan negaranya dalam bidding Olimpiade 2032.
Australia pun menjadi salah satu kandidat terkuat karena pernah menyelenggarakannya.
Namun, baru-baru ini giliran Jerman yang muncul. Negara asal benuaa Eropa itu bahkan mengklaim sudah sangat siap.
Seperti diketahui, Olimpiade 2021 akan dihelat di Tokyo, 2024 Paris, 2028 Los Angeles, sedangkan 2032 masih kosong.
“Soal klaim Jerman yang paling siap menjadi tuan rumah 2032 itu sifatnya belum resmi. Selain itu, kami melihat Jerman sudah berapa kali menjadi tuan rumah, sedangkan 2032 masih panjang, jadi tak bisa dikaitkan dengan situasi sekarang,” kata Okto saat ditemui di Kemenpora, Selasa (14/7/2020).
Keyakinan Okto soal Olimpiade 2032 bakal dihelat di Indonesia yakni karena negara-negara lainnya di luar Asia Tenggara.
Adapun, kawasan Asia Tenggara belum pernah sekali pun menghelat pesta olahraga terakbar di dunia itu.
Apalagi, Indonesia juga telah sukses menghelat Asian Games dan Asian Para Games pada 2018 silam.
“Selain itu, ini sudah waktunya Asia Tenggara menjadi tuan rumah. Kan semua kontinental sudah pernah. Nah, ini kesempatan kita minta kepada mereka dengan dibuktikan dengan kesuksesan Asian Games dan Asian Para Games,” ujarnya.
Untuk itu, Okto pun terus berkomunikasi dengan Internasional Olympic Committee (IOC), bahkan secara tersirat Okto menilai IOC juga punya ketertarikan agar Olimpiade 2032 dihelat di Indonesia.
“Hal itu bisa dilihat dari cara mereka yang cukup intensif menanyakan kesiapan dan persiapan Indonesia jadi tuan rumah. Komunikasi tersebut tak putus sampai hari ini. Plus kami punya konsultan yang berada di sana,” katanya.