NOC Indonesia Siapkan Rencana Promosi Olimpiade 2032: Dari Plan A Sampai Plan C Siasati Covid-19
NOC Indonesia sebenarnya telah mematangkan strategi melakukan promosi Olimpiade 2032 yang akan dilakukan di Jepang dengan konsep Rumah Indonesia.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia berdampak pula pada penyelenggaraan Olimpiade 2020 Tokyo yang harusnya dihelat bulan ini jadi diundur ke tahun depan.
Promosi Indonesia yang akan mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 pun mengalami perubahan strategi.
Ketua Nationa Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan timnya kini kembali mematangkan strategi untuk memperkenalkan kesiapan Indonesia ke negara-negara lainnya.
Beberapa rencana telah ia siapkan begitu juga kalau Olimpiade tahun depan kembali diundur.
“Plan A, kalau Jepang jika tepat waktu dan merealisasikan Olimpiadenya (23 Juli-8 Agustus 2021), maka kita harus berbuat sesuatu di sana. itu sebagai momen untuk meyakinkan negara lain,” kata Okto saat ditemui di Kemenpora, Selasa (14/7/2020).
“Plan B, kalau ternyata ada penundaan kembali, kita harus menyesuaikan. Plan C, kalau ada hal yang tidak diinginkan sampai pembatalan, berarti harus cari pola-pola lain. Jadi semua berbagai rencana harus dipersiapkan karena tak ada yang tahu masalah COVID-19 ini bagaimana,” jelasnya.
NOC Indonesia sebenarnya telah mematangkan strategi melakukan promosi Olimpiade 2032 yang akan dilakukan di Jepang dengan konsep Rumah Indonesia.
Namun, diundurnya perhelatan karena Covid-19 membuat NOC kembali memutar otak. Situasi pandemi ini juga membuat NOC harus efisien dalam menggunakan anggaran promosi.
Menurutnya, cara yang paling optimal sekarang yakni menjalin komunikasi dengan negara-negara lain, terutama dengan Internation Olympic Committee (IOC).
“Kami harus lebih rasional, lebih realistis, karena COVID-19 ini belum tahu bagaimana. Jadi kami tak mau menghambur-hamburkan uang,” kata Okto.
“Jika kami bisa lebih efektif menjangkau negara-negara lain dan meyakinkan mereka, Indonesia menjadi tuan rumah, Kami pakai cara itu. Tanpa harus menghabiskan terlalu banyak uang,” jelasnya.