Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Mantan atlet nasional Maria Lawalata terjerat kasus penggelapan usai meminjam Rp 150 juta dari korbannya, BI, dan tak bisa membayarnya sejak 2016.

Meski kasus ini sudah berujung damai dan hutang tersebut sudah dilunasi pada tahun ini, Maria sempat mengalami kendala membayar hutangnya itu.

 
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Kompol Wirdhanto Hadicaksono menuturkan, Maria kesulitan membayar hutang-hutangnya itu karena masalah ekonomi.

Awalnya, Maria meminjam Rp 150 juta kepada BI untuk mengembangkan sekolah sepak bola (SSB) Big Stars yang dikelolanya.

Nyatanya, uang tersebut tidak dipakainya untuk kepentingan SSB, melainkan kepentingan pribadinya.

"Itu (uang) untuk hutang-hutang yang lain. Yang jelas ada kondisi ekonominya," kata Wirdhanto di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (27/7/2020).

Meski demikian, Wirdhanto memastikan bahwa hutang tersebut sudah dilunasi per hari ini.

Menurut Wirdhanto, hutang tersebut dibayarkan oleh keluarga Maria.

"(Dibayar) full hari ini, dari keluarga," ucap Wirdhanto.

Adapun kasus yang menjerat Maria ini bergulir sejak 2016 lalu.

Setelah beberapa kali mediasi, akhirnya kasus ini berujung damai pada Juli 2020 ini.

Maria yang sempat ditahan sejak 8 Juni 2020 akhirnya mendapatkan penangguhan penahanan.

Sementara itu, untuk berkas perkara kasus ini sudah lengkap alias P21, namun polisi akan mempertimbangkan untuk menyelesaikan kasus ini.

Adapun Maria Lawalata adalah mantan atlet nasional dari cabang olahraga atletik.

Dirinya sempat mengharumkan nama bangsa setelah meraih medali emas pada Sea Games 1991.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terlilit Hutang Ratusan Juta, Mantan Atlet Nasional Tak Bisa Bayar Karena Masalah Ekonomi.