Lin Jarvis: Saya Mungkin Memperlambat Negosiasi Valentino Rossi ke Yamaha Petronas SRT
Bos Yamaha menyebut bahwa kepindahan Valentino Rossi ke tim Yamaha Petronas SRT sedikit lamban dimungkinkan karena dirinya.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bos Yamaha, Lin Jarvis menuturkan alasan kepindahan Valentino Rossi ke Yamaha Petronas SRT itu belum menemui titik terang hingga saat ini.
Sebagaimana diketahui, meski Valentino Rossi diklaim pasti bergabung ke tim Yamaha Petronas SRT, namun nyatanya pengumuman resminya belum ada hingga kini.
Berbagai pertanyaan mulai bermunculan terkait apakah kesepakatan itu akan terjadi atau sebaliknya.
Baca: Melesat Pakai Motor Spek Kelas Tiga, Quartararo Disebut Gabungan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi
Baca: Jadwal MotoGP San Marino 2020, Tayang di Trans7: Peluang Valentino Rossi Jaga Dominasi di Rumahnya
Mengingat beberapa kali, Valentino Rossi yang musim ini masih menjadi pembalap Monster Energy Yamaha, bertekad untuk mengaspal di musim depan.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis pun menuturkan bahwa hingga saat ini proses negoasiasi masih berlangsung.
Dirinya pun membeberkan alasan mengapa kesepakatan yang konon kabarnya tinggal di depan mata belum juga menemui titik temu.
"Orang yang paling memperlambat (kesepakatan Valelentino Rossi) mungkin adalah saya," kata Lin Jarvis seperti yang dikutip dari laman resmi MotoGP.
Dengan masa depan The Doctor yang belum jelas, banyak spekulasi mulai bermunculan.
Satu di antaranya ialah peresmian kerja sama Rossi dan Yamaha SRT bakal terjadi pada seri balap MotoGP San Marino 2020 di Sirkuit Misano, pertengahan September mendatang.
Spekulasi tersebut dinilai masuk akal mengingat Sirkuit Misano emrupakan kandang dari Rossi sendiri.
Namun Jarvis menjelaskan bahwa kepindan Rossi ke tim satelit asal jepang itu tak segampang yang dibayangkan.
"Proses ini menjadi sebuah proses rumit karena ada tiga pihak yang terlibat, dia (Rossi) akan menandatangani kontrak dengan Yamaha, tetapi bakal berada di tim Petronas," terang Lin Jarvis.
"Jadi kami perlu kesepakatan tiga arah. Percayalah, proses ini memang rumit dan butuh waktu untuk menyelesaikannya."
Lebih lanjut, pria asal Inggris itu menyatakan bahwa sudah ada tiga tim hukum dari Malaysia, Jepang, dan Rossi untuk bisa merampungkan proses kepindahan tersebut.