Casey Stoner: Sulit Menyebut MotoGP 2020 sebagai Kejuaraan Dunia
Caey Stoner menyebut bahwa MotoGP 2020 sulit untuk disebut sebagai kejuaraan dunia, alasannya terletak pada satu lintasan untuk dua kali balapan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pembalap Repsol Honda, Casey Stoner memberikan pendapatnya mengeni MotoGP 2020 yang tergolong sebagai musim yang 'istimewa'.
MotoGP 2020 memang secara langsung terkena imbas pandemi Covid-19.
Tak hanya penyelenggaraannya berlangsung molor, namun kalender yang semula telah ditetapkan harus mengalami revisi.
Baca: Honda Mulai Tak Bertaring di MotoGP 2020, Hilangnya Sosok Marc Marquez Jadi Penyebab
Baca: Kemenangan jadi Harga Mutlak bagi Fabio Quartararo di MotoGP San Marino 2020
Dorna Sports selaku promotor pun harus bekerja ekstra keras untuk menggaransi kejuaraan dunia MotoGP 2020 tetap berlangsung.
Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari protokol kesehatan yang ketat hingga merubah sedikit aturan pemilihan lintasan.
Sebagaimana kita ketahui, dengan pandemi Covid-19 yang hampir menyebar dis eluruh negara membuat Dorna harus memilah dan memilih lintasan mana yang bisa digunakan.
Praktis, beberapa seri pun harus mengalami pembatalan untuk musim ini. Sebut saja sebagai contoh, Thailand, Argentina, hingga Malaysia.
Untuk membuat langkah alternatif atas sejumlah pembatalan seri, Dorna membuat langkah yang juga tergolong unik.
Tepatnya dalam satu sirkuit dapat melangsungkan lebih dari satu kali race.
Seperti yang diketahui, GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Jerez menggelar dua kali race.
Pun sama halnya dengan Austria yang bertempat di Red Bull Ring juga menerapkan kebijakan yang sama.
Praktis, secara total MotoGP 2020 menggaransi 14 seri Di mana pada umumnya terdapat 20 kali balapan.
Situasi MotoGP 2020 yang tergolong sedikit berbeda membuat Casey Stoner angkat bicara.
Mantan pembalap Repsol Honda itu memberikan opini bahwa dirin ya agak sulit untuk menyebut MotoGP 2020 sebagai kejuaraan dunia.