Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Paruh Musim MotoGP 2020, Honda Seolah Berubah dari Juara Menjadi Penggembira

Keadaan Honda kian sulit dengan ketidakhadiran Marc Marquez yang sebagian besar dianggap sebagai penantang

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Paruh Musim MotoGP 2020, Honda Seolah Berubah dari Juara Menjadi Penggembira
JAVIER SORIANO / AFP
Pembalap Jepang LCR Honda IDEMITSU Takaaki Nakagami mengendarai selama sesi latihan bebas MotoGP pertama di Grand Prix Andalucia di arena balap Jerez di Jerez de la Frontera pada 24 Juli 2020. JAVIER SORIANO / AFP 

TRIBUNNEWS.COM - Juara bertahan, Honda masih belum menang setelah delapan seri balap MotoGP 2020.

Hingga balapan kedelapan MotoGP 2020 di Sirkuit Catalunya, Honda seolah berubah dari tim juara menjadi tim penggembira

Keadaan Honda kian sulit dengan ketidakhadiran Marc Marquez yang sebagian besar dianggap sebagai penantang dalam kejuaraan saat dia kembali membalap.

Baca: Catatan Menarik Serba Ter- di MotoGP 2020 Hingga Paruh Musim

Saat ini, dia tengah menjalani pemulihan cedera lengan tangan kanan yang dia dapat pada balapan MotoGP Spanyol.

Honda memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk bersaing pada balapan MotoGP Catalunya di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (27/9/2020).

Baca: Dampak Besar Absennya Marc Marquez: Kerjasama Repsol dan Honda di Ujung Tanduk

Baca Juga: Ketakutan Rossi pada Suzuki dalam Kecelakaan 'Memalukan' MotoGP Catalunya 2020

Namun, performa itu tidak datang dari pembalap Repsol Honda, Stefan Bradl,.Alex Marquez, atau harapan Honda berikutnya, Cal Crutchlow (LCR Honda).

Berita Rekomendasi

Hal itu datang dari pembalap LCR Honda lainnya, Takaaki Nakagami dan motor 2019 miliknya.

Nakagami sangat kecewa dengan hasil balapan MotoGP Catalunya.

Penyebabnya, dia merasa tiga lap pembuka balapan membantunya mendapatkan kesempatan terbaiknya untuk memenangi balapan.

Setelah start dari urutan ke-11 dan melakukan start yang lambat, ia kebobolan hampir sembilan detik dari pemenang balapan Fabio Quartararo pada 15 lap pembuka dari balapan yang berlangsung selama 25 putaran.

"Pada awalnya, saya tidak memiliki kecepatan yang kuat. Saya agak lambat, tetapi kemudian saya masuk ke putaran terbaik 1 menit 40 detik-an dan bisa konsisten. Namun, sudah terlambat," ujar Nakagami dilansir BolaSport.com dari The Race.

"Saya cukup nyaman dan sangat cepat. Saya bisa menjaga waktu putaran dan pembalap di atas banyak yang turun kecepatannya. Saya tahu bahwa saya bisa mempertahankannya, saya memiliki kemungkinan untuk hasil yang bagus. Di akhir balapan, saya benar-benar orang tercepat di trek."

"Saya sangat kecewa berakhir dengan finis di posisi ketujuh. Kami memiliki peluang besar untuk memenangkan perlombaan jadi ketujuh bukanlah apa-apa. Saya sangat kecewa. Saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya," aku Nakagami.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas