Paruh Musim MotoGP 2020, Honda Seolah Berubah dari Juara Menjadi Penggembira
Keadaan Honda kian sulit dengan ketidakhadiran Marc Marquez yang sebagian besar dianggap sebagai penantang
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
![Paruh Musim MotoGP 2020, Honda Seolah Berubah dari Juara Menjadi Penggembira](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pembalap-jepang-takaaki-nakagami-tim-lcr-honda-idemitsu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Juara bertahan, Honda masih belum menang setelah delapan seri balap MotoGP 2020.
Hingga balapan kedelapan MotoGP 2020 di Sirkuit Catalunya, Honda seolah berubah dari tim juara menjadi tim penggembira
Keadaan Honda kian sulit dengan ketidakhadiran Marc Marquez yang sebagian besar dianggap sebagai penantang dalam kejuaraan saat dia kembali membalap.
Baca: Catatan Menarik Serba Ter- di MotoGP 2020 Hingga Paruh Musim
Saat ini, dia tengah menjalani pemulihan cedera lengan tangan kanan yang dia dapat pada balapan MotoGP Spanyol.
Honda memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk bersaing pada balapan MotoGP Catalunya di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (27/9/2020).
Baca: Dampak Besar Absennya Marc Marquez: Kerjasama Repsol dan Honda di Ujung Tanduk
Baca Juga: Ketakutan Rossi pada Suzuki dalam Kecelakaan 'Memalukan' MotoGP Catalunya 2020
Namun, performa itu tidak datang dari pembalap Repsol Honda, Stefan Bradl,.Alex Marquez, atau harapan Honda berikutnya, Cal Crutchlow (LCR Honda).
Hal itu datang dari pembalap LCR Honda lainnya, Takaaki Nakagami dan motor 2019 miliknya.
Nakagami sangat kecewa dengan hasil balapan MotoGP Catalunya.
Penyebabnya, dia merasa tiga lap pembuka balapan membantunya mendapatkan kesempatan terbaiknya untuk memenangi balapan.
Setelah start dari urutan ke-11 dan melakukan start yang lambat, ia kebobolan hampir sembilan detik dari pemenang balapan Fabio Quartararo pada 15 lap pembuka dari balapan yang berlangsung selama 25 putaran.
"Pada awalnya, saya tidak memiliki kecepatan yang kuat. Saya agak lambat, tetapi kemudian saya masuk ke putaran terbaik 1 menit 40 detik-an dan bisa konsisten. Namun, sudah terlambat," ujar Nakagami dilansir BolaSport.com dari The Race.
"Saya cukup nyaman dan sangat cepat. Saya bisa menjaga waktu putaran dan pembalap di atas banyak yang turun kecepatannya. Saya tahu bahwa saya bisa mempertahankannya, saya memiliki kemungkinan untuk hasil yang bagus. Di akhir balapan, saya benar-benar orang tercepat di trek."
"Saya sangat kecewa berakhir dengan finis di posisi ketujuh. Kami memiliki peluang besar untuk memenangkan perlombaan jadi ketujuh bukanlah apa-apa. Saya sangat kecewa. Saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya," aku Nakagami.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.