Kemenpora Gelar Bimtek Pengelolaan Laporan Dana Fasilitasi Cabor
Kemenpora mengadakan bimbingan teknis pengelolaan laporan pertanggungjawaban cabang olahraga penerima dana fasilitasi tahun 2020 di Hotel Santika
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kemenpora mengadakan bimbingan teknis pengelolaan laporan pertanggungjawaban cabang olahraga penerima dana fasilitasi tahun 2020 di Hotel Santika, Slipi, Jakarta, Senin (26/10/2020) malam.
Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari pengawasan dan pendampingan Kemenpora agar cabor tidak menemukan masalah dalam penggunaan anggaran.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti yang memimpin acara tersebut mengingatkan arahan Menpora Zainudin Amali agar para cabor disiplin dalam menyelesaikan laporan pertanggungjawaban.
Sehingga laporan keuangan Kemenpora tahun 2019 yang sudah mencapai predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dapat dipertahankan di tahun-tahun selanjutnya.
“Pak Menteri tidak ingin fasilitasi ini menimbulkan masalah, tentu ini terkait juga dari laporan keuangan cabor. Jangan sampai telat dan jangan sampai jika diaudit BPK menjadi temuan. Arahan Pak Menteri jelas yakni tetap mempertahankan WTP dan jika saat diaudit BPK tidak terjadi temuan,” kata Chandra Bhakti.
Sebelumnya Kemenpora telah memberikan dana fasilitasi tahun 2020 kepada 18 cabor dan NPC. Khususnya cabor yang mempersiapkan diri untuk mengikuti Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021.
Chandra Bhakti pun meminta jika ada masalah, cabor tersebut harus menyampaikan secara transparan.
Ia pun berharap kegiatan ini bisa memberikan pencerahan kepada seluruh cabor agar bisa mengelola dana fasilitasi dengan benar sehingga nantinya tak ada temuan dari BPK.
“Jika ada masalah sampaikan dengan transparan dan detail. Ini penting, mulai dari komponen bantuan, akomodasi, peralatan, try out dan sebagainya, semua harus disampaikan dengan transparan dan detail,”
“Kami siap jika diperlukan pendampingan ke cabor jika dibutuhkan. Harapan saya semoga semua setelah bimtek ini, bisa melengkapi apa yang kurang, apa yang salah jadi benar dan jika ada audit tidak repot lagi. Karena standar pemeriksaan BPK dan inspektorat kita sama, ilmunya juga sama,” pungkasnya.