LaMelo Ball ke Charlotte Hornets, Bersiap Jumpa Michael Jordan
Charlotte Hornets yang dimiliki Michael Jordan memilih LaMelo Ball dalam NBA Draft 2020.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Klub bola basket milik Michael Jordan, Charlotte Hornets menjadi buah bibir pada momen NBA Draft musim ini dengan memilih LaMelo Ball.
Pasalnya, LaMelo Ball merupakan satu di antara pemain yang paling menjadi incaran banyak tim NBA untuk disertakan di dalam skuadnya.
Terpilihnya LaMelo Ball oleh Charlotte Hornets menjadi pelengkap trah keluarga Ball di kompetisi NBA.
Sebelumnya, kakak dari Lamelo, yaitu Lonzo Ball telah lebih dahulu menginjakkan kakinya di kompetisi basket paling terkenal sejagad raya.
Saat itu, Lonzo Ball dipilih oleh klub basket kenamaan Los Angeles Lakers melaui draft urutan kedua.
Baca juga: Sepatu Termahal di Dunia! Air Jordan 1 yang Dipakai Saat Debut Michael Jordan Terjual Rp 8,3 Miliar
Sementara itu, LaMelo Ball dipilih oleh Charlotte Hornets lewat mekanisme draft urutan ketiga.
Catatan yang ditorehkan Ball bersaudara ini terhitung unik.
Karena keduanya termasuk lima besar pemain yang dipilih di awal masa draft pemain, dan berstatus sebagai saudara kandung.
Ekspektasi tinggi pun langsung disematkan ke pundak LaMelo.
Ia dituntut mampu menjadikan Charlotte Hornets sebagai tim yang disegani di NBA.
Sejak diakuisisi Michael Jordan tahun 2010 lalu, Charlotte belum bisa berbicara banyak di kancah NBA.
Mereka sering menjadi tim papan bawah.
Dan menelan banyak kekalahan.
Ayah LaMelo vs Michael Jordan
Baca juga: Marah atas Kematian George Floyd, Michael Jordan Sumbang Dana Tunai Rp 1,4 Triliun Lawan Rasisme
Terdapat cerita unik dibalik dipilihnya LaMelo Ball oleh Charlotte Hornets.
Ayah LaMelo, Lavar Ball memiliki sejarah kurang harmonis dengan pemilik Charlotte Hornets saat ini, Michael Jordan.
Lavar Ball pernah berkoar jika dirinya dapat menang melawan Michael Jordan.
Tak hanya itu, ia sesumbar dapat mempecundangi Jordan dalam pertandingan satu lawan satu.
Tak ayal, pernyataan Lavar Ball itu mendapat berbagai respon dari pecinta basket di manapun.
Banyak pihak yang meragukan kapabilitas Ball menantang Michael Jordan satu lawan satu.
Pasalnya, Michael Jordan sendiri dikenal khalayak sebagai pemain NBA dengan skill yang luar biasa.
Terbukti, Jordan mampu mengantar tim yang dibelanya kala itu Chicago Bulls sebagai juara NBA sebanyak enam kali.
Catatan itu terasa lebih spesial karena sang Air Jordan, julukan Michael Jordan, mampu mengawinkan gelar NBA dengan gelar pemain terbaik di Final NBA.
Selain itu, ia menggondol enam gelar itu dengan cara yang tak biasa.
Jordan membawa Chicago Bulls mencatatkan threepeat, sebutan untuk meraih gelar juara tiga kali beruntun.
Dan pemain yang identik dengan nomor 23 ini melakukan threepeat sebanyak dua kali.
Yang pertama pada musim 1990/1991, 1991/1992, dan 1992/1993.
Ia pun melakukan hal serupa dengan Chicago Bulls, setelah kembali dari pensiun.
Ia menjadi bagian threepeat kedua, yakni musim 1995/1996, musim 1996/1997, dan musim 1997/1998.
(Tribunnews.com/Guruh)