Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Isi Surat Perpisahan Valentino Rossi Seusai 15 Tahun Bersama Tim Utama Yamaha

The Doctor rupanya juga sudah menulis surat perpisahan untuk tim balap yang telah dia bela selama 15 tahun.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Isi Surat Perpisahan Valentino Rossi Seusai 15 Tahun Bersama Tim Utama Yamaha
Twitter @MotoGP
Valentino Rossi saat gelaran MotoGP San Marino 2020. Valentino Rossi resmi berpisah dengan tim pabrikan Yamaha usai menjalani balapan MotoGP Portugal 2020, Minggu (22/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Pebalap legendaris MotoGP Valentino Rossi resmi berpisah dengan tim pabrikan Yamaha usai menjalani balapan MotoGP Portugal 2020, Minggu (22/11/2020).

Pada balapan terakhir MotoGP 2020 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Algarve, Portimao, Portugal, tersebut, Valentino Rossi memang cuma bisa finis di urutan ke-15.

Baca juga: Valentino Rossi Belum Habis Musim Depan, Ada di Tim Satelit Rasa Pabrikan

Hasil itu merupakan yang terburuk bagi Valentino Rossi sepanjang berkarier di kelas MotoGP.

Namun, The Doctor tak terlalu kecewa.

Baca Juga: Meski Gagal Jadi Juara MotoGP 2020, Fabio Quartararo Sukses Putus 1 Dominasi Marc Marquez

Seusai balapan, Valentino Rossi menyalami semua kru timnya di garasi sebagai tanda akhir kerja sama mereka.

Tak hanya itu, The Doctor rupanya juga sudah menulis surat perpisahan untuk tim balap yang telah dia bela selama 15 tahun.

Berita Rekomendasi

Berikut surat perpisahan Valentino Rossi untuk tim pabrikan Yamaha.

Bagian pertama dari awal tahun 2004 hingga 2010. Menurut saya itu adalah bagian terbaik dari karier saya.

Kami menulis sejarah untuk Yamaha. Kami mampu memenangi kejuaraan untuk Yamaha setelah 20 tahun.

Saya akan selalu mengingat pencapaian ini karena hal ini merupakan momen penting dalam karier saya juga.

Saya juga sangat bangga dengan bagian kedua. Saya ingin mengucapkan "Terima kasih" lagi kepada Lin Jarvis dan seluruh kerabat yang berada di Yamaha.

Mereka memberi saya kesempatan untuk kembali ke tim pabrikan setelah dua tahun yang buruk dengan pabrikan lain, ketika saya sudah "semakin tua" menurut standar MotoGP, jadi saya putus asa.

Saya tidak akan pernah melupakan momen ketika Lin memberi tahu saya bahwa saya akan memiliki kesempatan untuk kembali ke sini. Saya akan selalu bersyukur untuk momen itu, karena mungkin saya juga bisa berhenti bersepeda saat itu jika saya tidak bisa kembali ke sini.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas