Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Komaruddin Simanjuntak Ramaikan Bursa Calon Ketum PP Pertina di Munas PP Pertina 2020

Cabang olahraga tinju amatir memang pantas menjadi salah satu cabang olahraga yang mendapat perhatian khusus

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Komaruddin Simanjuntak Ramaikan Bursa Calon Ketum PP Pertina di Munas PP Pertina 2020
dok pribadi
Komaruddin Simanjuntak Ramaikan Bursa Calon Ketum PP Pertina di Munas PP Pertina 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cabang olahraga tinju amatir memang pantas menjadi salah satu cabang olahraga yang mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sederet nama petinju amatir Indonesia sudah menghiasi kancah Asia dan dunia. 

Di kancah Asia, Frans van Bronkhorst menjadi juara kelas welter Asia tahun 1973. Lalu, Wiem Gommies yang meraih kejayaan pada era 60-an hingan awal 90-an. Pria kelahiran Ambon 31 Desember 1945 ini merupakan peraih emas kelas menengah Asian Games VI Bangkok 1970 dan Asian Games VIII Bangkok 1978. Dan, Pino Bahari yang meraih emas kelas menengan pada Asian Games Beijing, China 1990.

Begitu juga di Olimpiade. Ada tiga petinju yang mencatat sejarah manis dengan menembus perempatfinal Olimpiade. Yakni, Ferry Moniaga (Kelas Layang) pada Olimpiade Munchen 1972, Albert Papilaya (Kelas Menengah) pada Olimpiade Barcelona 1992 dan La Paena Masara (Kelas Layang) pada Olimpiade Atlanta 1996. 

Kini, prestasi tinju amatir Indonesia boleh dibilang sudah padam. Tak ada lagi muncul pengganti Pino Bahari selama 28 tahun hingga penyelenggaraan Asian Games Jakarta 2018. Bahkan, Indonesia sudah tercatat pada tiga pelaksanaan Olimpiade tidak mampu lagi meloloskan petinju setelah Olimpiade Athena 2004. 

Yang lebih miris lagi, PP Pertina tak mampu menyumbangkan medali emas saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Buruknya prestasi tinju amatir Indonesia itu semakin terlihat tatkala  petinju Indonesia tak mampu meraih emas pada SEA Games Philipina 2019.

Padahal, Tim Tinju Indonesia sebelumnya tercatat sebagai juara umum pada Kejuaraan Tinju Amatir Internasional Piala Presiden di Labuhan Bajo, NTT 2019.  

BERITA REKOMENDASI

Berbicara soal Olimpiade Tokyo 2021, Indonesia memang masih punya peluang meloloskan petinju. Tetapi, peluang Aldom Sugoro dan kawan-kawan yang sedang menjalani Pelatnas di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat itu boleh dibilang sangat tipis. 

Bukan pesimis tetapi Aldom dan kawan-kawan akan menghadapi persaingan ketat pada babak kualifikasi Olimpiade terakhir ditetapkan pada Kejuaraan Tinju Dunia di Paris, Mei 2021. Mereka akan berhadapan dengan petinju tangguh dari semua benua. Apalagi, tiket untuk ke Olimpiade Tokyo 2021 hanya diberikan kepada peraih medali emas. 

Kini, PP Pertina di bawah kepemimpinan Jhony Asadoma akan berakhir 23 Desember 2020. Pada Musyawarah Nasional (Munas) Pertina di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 17 Desember 2020, akan diagendakan pemilihan Ketua Umum PP Pertina periode 2020-2024.

Nama Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak muncul sebagai pesaing Jhony Asadomo untuk menjadi orang nomor satu di organisasi tinju amatir nasional.  

Mantan Pangdam Udayana yang pernah menjabat Ketua Pengprov Pertina Kalimantan Selatan (Kalsel) ini datang bukan tanpa konsep. Dia berjanji membawa perubahan untuk mengembalikan kejayaan tinju amatir Indonesia.

Bahkan, Komaruddin Simanjuntak ingin meletakkan tata kelola organisasi dan pembinaan yang lebih baik dalam upaya menjawab tantangan Kemenpora sehingga tinju amatir bisa menjadi andalan Indonesia saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Memang butuh kerja keras untuk kembali mengangkat prestasi tinju amatir Indonesia. Namun, Komaruddin Simanjuntak punya keyakinan prestasi tinju Indonesia yang sudah jauh tertinggal dari negara-negara lain bisa dikejar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas