Lima Syarat Wajib Bagi Pengganti Susi Susanti Versi Ayah Marcus Gideon
Ayah Marcus Gideon, Kurniahu menetapkan lima syarat terkait pengganti Susi Susanti di posisi Kabid Binpres PBSI.
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Husein Sanusi
Kehebatan Susi Susanti bisa meraih berbagai gelar bergengsi tentu tidaklah mudah, ia sudah mulai latihan sejak kecil. Peran orang tua juga tak lepas dari tumbuh kembangnya Susi.
Pada usia 14 tahun, Susi Susanti telah menyabet gelar Juara World Championship Junior. Itu terjadi pada tahun 1985.
Baca juga: Joko Suprianto, 45 Tahun Gagal Move On dari Bulu Tangkis
Dia meraih pada nomor tunggal putri, ganda putri, dan campuran.
Pada tahun 1987, ia kembali berhasil meraih gelar tersebut dari nomor tunggal dan ganda putri.
Hebatnya, Susi meraih gelar juara dunia junior sebanyak 5 kali.
Sementara karier profesionalnya, Susi Susanti memulai dengan memenangkan Indonesia Terbuka pada tahun 1989.
Sejak saat itu, prestasi demi prestasi di kancah profesional kian kental karena berhasil memenangkan kompetisi demi kompetisi.
Susi juga berhasil mempersembahkan Piala Sudirman untuk kali pertama untuk Tanah Air.
Tak hanya itu, kehebatannya juga terasa di ajang All England dengan merengkuh gelar sebanyak empat kali 1990, 1991, 1993, dan 1994.
Pada tahun 1993 ia keluar sebagai juara dunia. Satu tahun sebelumnya, masih terkenang dalam ingatan ketika dirinya merebut medali emas di ajang Olimpiade Barcelona 1992.
Namun, ketika memasuki tahun 1997, saat generasi muda mulai bermekaran, Susi Susanti lebih memilih mengundurkan diri dari dunia tepok bulu lalu memutuskan menikah dengan Alan Budikusuma, yang juga atlet kebanggan Indonesia di nomer tunggal putra.
(Tribunnews.com/Guruh/Sina) (Tribun Jakarta/Warta Kota/Rafsanzani Simanjorang)