Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Resmi Tak Ikut Swiss Open, Praveen/Melati Dievaluasi Masalah Non-Teknis dan Alami Cedera

Nova Widianto selaku asisten pelatih ganda campuran Indonesia menjelaskan hasil evaluasi Praveen/Melati setelah tak ikut Swiss Open.

Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Resmi Tak Ikut Swiss Open, Praveen/Melati Dievaluasi Masalah Non-Teknis dan Alami Cedera
ERIKA SAWAUCHI/BADMINTON PHOTO
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, takluk pada babak pertama Thailand Open II 2021 di Impact Arena, Bangkok. Thailand, 20 Januari 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan Ganda Campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktaviani resmi absen di ajang Swiss Open 2021.

Praveen Jordan/Melati Daeva bersama Anthony Sinisuka Ginting dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu resmi diparkir PP PBSI dalam ajang yang dihelat pada 2-7 Maret mendatang.

Setelah dipastikan absen mengikuti Swiss Open, Praveen/Melati terus dievalusi penampilan oleh jajaran pelatih Ganda Campuran Indonesia.

Evaluasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas jebloknya peforma pada tiga turnamen Leg Asia di Thailand sebelumnya.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (badmintonindonesia.org)

Baca juga: Strategi Jitu PBSI Batalkan Pengiriman Anthony Ginting dan Dua Ganda ke Swiss Open

Baca juga: Daftar Pebulutangkis Top Dunia yang Mundur dari Swiss Open 2021, Indonesia Tarik 3 Wakil

Dalam proses evaluasi tersebut, Nova Widianto selaku asisten pelatih ganda campuran menjelaskan situasi pasangan peraih gelar All England 2020 tersebut.

Menurutnya permasalahan utama yang harus dipecahkan Praveen dan Melati ialah bisa mengatasi non teknis.

Masalah non teknis bisa berpengaruh dalam mood bermain hingga dinilai berperan pada komunikasi keduanya yang dirasa hilang.

Berita Rekomendasi

"Kita mau ke Eropa waktunya tidak banyak lagi, sementara PR kita banyak. Harus diakui ternyata delapan bulan tidak ada pertandingan itu perkembangan negara lain pesat sekali.

"Kita tidak boleh beralasan A atau B karena semua juga mengalami. Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai pelatih. Makanya ke depan kita harus banyak latihan lagi," kata Nova Widianto dikutip dari laman Badminton Indonesia.

"Jordan/Melati itu intinya satu, ketika mereka bisa menjaga moodnya dan gregetnya di setiap pertandingan kami tidak khawatir.

"Memang tidak selalu bisa jadi juara tapi setidaknya hasilnya akan bagus. Dan yang kemarin sangat terlihat adalah komunikasi mereka hilang, tidak secair biasanya.

"Padahal itu kelebihan mereka. Biasanya ngobrol di lapangan enak, kami kasih masukan juga enak tapi kemarin hilang. Jadi banyak di non-teknisnya kalau mereka," beber Nova.

Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF
Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti merayakan kemenangannya setelah menundukan pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF (AFP/OLI SCARFF)

Baca juga: Hasil Evaluasi PBSI: Pebulutangkis Pelatnas Kegemukan

Baca juga: PBSI Antisipasi Hal non-Teknis Jelang Tur Eropa dengan Gelar Simulasi di Lingkungan Pelatnas

Selain itu, Nova juga memberikan pandangannya terhadap berat badan Praveen Jordan yang dinilai mengalami peningkatan.

Ia tidak mempersalahkan kondisi fisik Praveen yang dianggapnya selalu bisa mengatasi dan terbukti dengan permainan cemerlangnya.

Namun dalam tiga ajang terakhir, ada permasalahan yang mengganggu konsentrasi pasangan bermain Melati tersebut.

"Ya pasti adalah, tapi kalau saya menilai, Jordan itu kan istimewa. Ya jadi dengan keadaan begitu pun selama mood dan pikirannya fokus untuk menang tidak terlalu ada masalah.

"Itu sudah beberapa kali kami ingatkan untuk tidak kalah dengan keadaan, keadaan kan banyak, masalah banyak," ungkap Nova.

"Misalnya mood-nya dia, pasangannya sedang tidak bagus, permainanya sedang tidak bagus, dia selalu kepikiran itu.

"Sebenarnya kalau dia bisa cuek pasti bisa konsisten. Sekarang kan belum, dia masih bisa menang dari siapa saja dan bisa kalah dari siapa saja. Makanya harus berani melawan semua itu dan kuncinya dari dia sendiri," harapnya.

Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti berusaha mengembalikan bola dari pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF
Pasangan pebulutangkis Indonesia Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti berusaha mengembalikan bola dari pasangan Thailand Dechapol Puavaranukroh dan Sapsiree Taerattanachai, dalam laga All England Open Badminton Championships Final Ganda Campuran di Birmingham, Inggris, Senin (15/3/2020). AFP/OLI SCARFF (AFP/OLI SCARFF)

Lebih lanjut, mantan pasangan bermain dari Debby Santoso tersebut juga sedang mengalami cedera setelah melihat pemeriksaan hasil MRI.

Hasil pemeriksaan MRI menunjukan bahwa ada peradangan dan robekan di area rotator cuff-nya.

"Kemarin Jordan sudah MRI dan hasilnya memang ada peradangan dan robekan di area rotator cuff-nya.

"Tadinya sudah mulai latihan hari ini tapi melihat hasil ini kami putuskan untuk istirahatkan dia. Nanti kalau sudah membaik kita mulai lagi pelan-pelan," tandas Nova.

(Tribunnews.com/Ipunk)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas