Tak Hanya Didepak dari All England, Kemenpora Ungkap Tim Indonesia Harus Pulang Jalan Kaki ke Hotel
Menpora menyatakan protes kerasnya terhadap Badminton World Federation (BWF) setelah tim Indonesia dipaksa mundur dari ajang All England 2021.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Sri Juliati
"Jadi kalau saya katakan dengan persiapan kami sekarang, memang salah satu jalan untuk mencegah Indonesia menjadi juara adalah dengan tidak bisa bertanding."
"Karena kalau bertanding kita adalah pemain yang sangat berbahaya. Dan kita adalah salah satu kandidat juara yang paling kuat," kata Agung dalam konferensi pers.
Menurut Agung pihaknya pun telah mempersiapkan tim dengan matang, sehingga tidak ada alasan untuk orang melakukan hal seperti ini.
"Apa yang kami lakukan sudah maksimal untuk mempersiapkan tim yang berangkat. Sehingga tidak ada alasan orang melakukan hal-hal yang seperti ini kepada kita. Karena memang satu-satunya yang tidak bisa membuat kita menang adalah diperlakukan seperti ini," tegasnya.
Baca juga: Obrolan Daniel Mananta dan Anthony Ginting Saat Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Sedih
Baca juga: Mohammad Ahsan Buka-bukaan soal All England 2021, Ungkit Netizen Indonesia Hingga Herry IP
Sampaikan Kekecewaan Besar dan Sebut Indonesia adalah Juara yang Tertunda
Agung menyampaikan kekecewaan besar dengan terjadinya masalah ini, karena semua sudah dipersiapkan dengan matang.
Seluruh delegasi tim Indonesia juga telah divaksin seluruhnya, tapi tiba-tiba tidak bisa berlaga.
Namun ia juga akan terus berjuang untuk mencari keadilan bagi tim Indonesia.
"Kami menyampaikan kekecewaan yang besar, tetapi pada saat yang sama kami juga paham. Kita akan tetap berjuang, siapa tahu masih ada ruang terbuka bagi kita untuk terus melanjutkan pertandingan."
"Tetapi kalau tidak kita tidak perlu berkecil hati, kita adalah juara yang tertunda," ucap Agung.
Baca juga: Setelah Dipaksa Mundur dari All England 2021, Tim Indonesia Susah Payah Balik ke Hotel
Baca juga: Dubes Inggris Owen Jenkins Sayangkan Keputusan BWF pada Tim RI di All England
Minta Informasi Transparan dari NHS
Hingga saat ini PBSI masih terus melakukan komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan Kemenpora.
Agung pun mengungkapkan, pihaknya juga ingin mendapatkan informasi yang transparan dari National Health Service (NHS) Inggris.
"Kami ingin mendapatkan informasi agar transparan siapa yang kemudian melakukan kontak secara intensif dengan 24 orang delegasi Indonesia yang berangkat ke Inggris. Karena kan sangat terbatas, masuk pesawat kemudian turun dan kita sudah divaksin," ungkapnya.