PROFIL Francesco Bagnaia, Pembalap Ducati Raih Pole Position MotoGP Qatar 2021 & Rusak Rekor Lorenzo
Simak di sini profil Fransesco Bagnaia yang sukses membawa Ducati menjadi pole position MotoGP Qatar 2021 sekaligus merusak rekor Jorge Lorenzo.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Francesco Bagnaia yang berhasil membawa pabrikan Ducati menempati pole position MotoGP Qatar 2021.
Hasil MotoGP Qatar yang menempatkan Bagnaia pole position tak lain setelah menjadi yang tercepat pada sesi kualifikasi dengan torehan waktu 1 menit 52.772 detik.
Posisi selanjutnya diikuti dua pembalap pabrikan Monter Energy Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.
Quartararo mengikuti diposisi kedua dengan gap 0,266 detik dari Bagnaia yang berada di depannya.
Baca juga: HASIL Kualifikasi MotoGP Qatar 2021 Tadi Malam: Bagnaia Pole, Rossi 5 Besar, Live Streaming Trans7
Baca juga: RACE MotoGP Qatar 2021 Live TRANS7: Pecco Bagnaia Tak Percaya Bisa Start Paling Depan
Baca juga: JAM TAYANG MotoGP Qatar 2021, Live TRANS7 Malam Ini: Rossi Mulai Balapan Posisi ke-4, Bagnaia Pole
Urutan ketiga pun menempatkan Maverick Vinales dengan catatan waktu 1 menit 53.088 detik.
Tak sampai di situ, Bagnaia juga berhasil merusak rekor milik Jorge Lorenzo pada musim 2016 sebagai pembalap tercepat di Sirkui Losail, Qatar.
Lorenzo mempertahankan rekor sebagai pembalap tercepat di Qatar selama 5 musim dengan catatan 1 menit 54.927 detik.
Waktu yang dimiliki Lorenzo pada musim 2016 tersebut berhasil dipecahkan oleh Bagnaia dalam Kualifikasi MotoGP Qatar 2021.
Bagnaia nampak lebih cepat dari Lorenzo dengan gap 2.155 detik.
Capaian ini pun disambut senang oleh pembalap yang sering dipanggil Pecco Bagnaia tersebut.
Menurutnya memimpin balapan MotoGP Qatar merupaka sebuah langkah awal yang bagus untuk memulai MotoGP 2021 musim ini.
"Saya sangat senang , saya ingin memberikan pelukan kepada pacar dan keluarga saya yang pasti akan merayakannya untuk saya," kata Pecco Bagnaia dikutip dari laman Sky Sport.
"Itu sangat indah kualifikasi , saya katakan Anda bisa mencapai 52 sebagai waktu. Percobaan pertama tidak berjalan dengan baik.
"Tetapi pada percobaan kedua, ketika saya mencoba untuk mendorong dan melihat bahwa saya akan mencapai waktu terbaik saya, saya hampir tidak percaya," akui Bagnaia.
"Ini benar-benar waktu yang luar biasa, saya tidak menduganya. Ini cara terbaik untuk memulai petualangan baru ini bersama tim Ducati, serta memulai musim yang baik." harap pembalap berusia 24 tahun tersebut.
Profil dan Perjalan Karier Francesco Bagnaia, dIrangkum dari laman resmi MotoGP
Lahir di Torino, pada 14 Januari 1997, Francesco Bagnaia dari Italia pindah ke Kejuaraan CEV yang sangat kompetitif di Spanyol pada musim 2010.
Kepindahan ini seperti permulaan kesuksesannya, dia berada di urutan ketiga secara keseluruhan tahun itu.
Dia dipastikan kembali untuk tim Monlau Competicion untuk tahun 2012 dan memenangkan perlombaan lain sebelum melangkah ke Kejuaraan Dunia, bermitra dengan Roman Fenati di Tim Italia FMI pada tahun 2013.
Untuk tahun 2014 dia berganti tim dan juga mesin saat dia berbaris untuk Sky Racing Team VR46 dan berikutnya musim 2015 membawa tantangan baru lainnya dengan Aspar Team Mahindra yang baru.
Mengakhiri tahun sebagai pebalap top Mahindra, pembalap Italia itu juga sering terlibat dalam pertarungan podium.
Pertarungan guna mempertahankan kursinya untuk 2016 dan tidak hanya meraih kemenangan perdananya di Assen, tetapi juga kemenangan kedua di Sepang.
Mendapatkan test ride di mesin MotoGP tim di Valencia pada akhir musim, Bagnaia naik ke Moto2 pada tahun 2017 dengan tim Sky Racing Team VR46 kelas menengah baru dan Rookie of the Year, mengambil beberapa podium.
Pada tahun 2018 ia mulai berlari dan menjadi penantang mahkota sejak awal, dengan beberapa kemenangan dan konsistensi yang luar biasa membuatnya akhirnya merebut gelar di Malaysia.
Mengesankan dalam penampilan pertamanya di kelas utama dalam pengujian, Bagnaia naik ke MotoGP bersama Pramac Racing pada 2019.
Itu adalah tahun rookie yang sulit bagi Bagnaia, tetapi P4 yang fantastis di Australia menunjukkan banyak tanda-tanda yang menjanjikan.
Musim 2020 dirinya membuktikan kahadirannya sebagai pembalap Italia dan GP-20 miliknya. Dia mendapatkan tempat kedua yang mengesankan di San Marino GP dan seminggu kemudian di trek yang sama.
Dia berada di ambang kemenangan kelas premier perdananya sampai sebuah kejadian yang memilukan dan mengakhiri harapannya.
Berita terkait MotoGP
(Tribunnews.com/Ipunk)