Ini Kata Valentino Rossi Terkait MotoGP Mugello yang Tetap Digelar Meski Ada Pebalap Moto3 Meninggal
Valentino Rossi mengakui banyak pebalap mempertanyakan keputusan MotoGP yang tetap menggelar balapan setelah sebelumnya ada pebalap meninggal
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, MUGELLO- Pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi mengakui banyak pebalap mempertanyakan keputusan MotoGP yang tetap menggelar balapan setelah dalam 24 jam sebelumnya ada pebalap yang meningal setelah kecelakaan di trek yang dipakai balapan.
Situasi sulit dan membuat pebalap mempertanyakan mengapa mereka balapan, tetapi juga mencatat bahwa balapan atau tidak, tidak akan mengubah apa pun kejadian yang telah terjadi.
“Hari ini sangat sulit karena setelah kejadian Jason kemarin, pertanyaannya kenapa kita balapan ?,” ujar Rossi dikutip motorsport.com.
“Semua kehilangan akal sehat. Saya rasa juga tidak masuk akal untuk tidak balapan karena sayangnya apa yang kita lakukan hari ini tidak mengubah apa yang terjadi pada Jason kemarin," kata Rossi.
“Tapi bagaimanapun, itu sangat buruk, itu sangat sulit.”
Rekan setim Petronas SRT, Franco Morbidelli mengakui bahwa itu adalah situasi yang kemungkinan akan terjadi lagi di balap motor.
"Ini bukan pertama kalinya hal ini terjadi, dan ini tidak akan menjadi yang terakhir," kata Morbidelli.
“Kami harus maju, kami perlu melakukan olahraga kami. Terkadang hidup memang gila, terkadang hidup itu buruk.
“Tetapi Anda harus terus maju karena itulah hidup. Jadi, beginilah cara saya melewati momen-momen ini, ” kata Morbidelli.
Sebelumnya, Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia menganggap keputusan untuk melanjutkan GP Italia setelah kematian pebalap Moto3, Jason Dupasquier adalah sesuatu yang tidak patut dan sulit diterima.
Dupasquier, pebalap asal Swiss berusia 19 tahun secara tragis meninggal karena cedera yang dideritanya pada sesi kualifikasi di Mugello.
Pebalap Tech 3, Danilo Petrucci juga memiliki pendapat senada dengan Bagnaia.
“Hari ini, pertama-tama, itu adalah balapan yang sangat sulit,” kata Petrucci.
“Dari sisi manusia, saya tidak merasa benar-benar bersih. Saya hanya berpikir bahwa kami balapan di trek yang sama di mana hampir 24 jam yang lalu orang-orang seperti kami meninggal dan bagi saya itu bukan hal yang hebat," katanya.