Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Naomi Osaka Alami Depresi Kalau Ikut Jumpa Pers, Begini Sikap Penyelenggara Turnamen Prancis Terbuka

Naomi Osaka yang mengundurkan diri dari Prancis Terbuka karena dia mengaku mengalami depresi gara-gara ikut jumpa pers. Sikap Penyelenggara melunak

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Naomi Osaka Alami Depresi Kalau Ikut Jumpa Pers, Begini Sikap Penyelenggara Turnamen Prancis Terbuka
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Naomi Osaka (20), pemain tenis profesional Jepang 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS-  Naomi Osaka yang mengundurkan diri dari Prancis Terbuka karena dia mengaku mengalami depresi gara-gara ikut jumpa pers. Hal ini membuat sikap penyelenggara turnamen grand slam melunak.

Tidak hanya penyelenggara Prancis Terbuka tapi juga Penyelenggara Wimbledon, AS Terbuka, dan Australia Terbuka kini lebih melunak atas pendirian mereka.

Pernyataan bersama pada hari Selasa dari presiden federasi tenis Prancis Gilles Moretton, ketua All England Club Ian Hewitt, presiden Asosiasi Tenis AS Mike McNulty dan presiden Tennis Australia Jayne Hrdlicka berbunyi:

"Atas nama Grand Slam, kami ingin menawarkan dukungan kami kepada Naomi Osaka. dan bantuan dengan cara apa pun.

"Dia adalah atlet yang luar biasa dan kami menantikan kembalinya dia segera setelah dia menganggapnya tepat. Kesehatan mental adalah masalah yang sangat menantang, yang patut mendapat perhatian penuh kami.

"Ini kompleks dan pribadi, karena apa yang memengaruhi satu individu belum tentu memengaruhi yang lain.

"Kami memuji Naomi karena berbagi dengan kata-katanya sendiri tentang tekanan dan kecemasan yang dia rasakan dan kami berempati dengan tekanan unik yang mungkin dihadapi para pemain tenis.

Berita Rekomendasi

"Kesehatan pemain selalu menjadi prioritas Grand Slam, niat kami, bersama dengan WTA, ATP, dan ITF, adalah untuk memajukan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui tindakan lebih lanjut.

“Bersama-sama sebagai komunitas kami akan terus meningkatkan pengalaman pemain di turnamen kami, termasuk yang berkaitan dengan media.

"Kami bermaksud untuk bekerja bersama para pemain, tur, media, dan komunitas tenis yang lebih luas untuk menciptakan peningkatan yang berarti. Sebagai Grand Slam, kami bertujuan untuk menciptakan panggung bagi para pemain untuk mencapai penghargaan tertinggi dalam olahraga kami."

Naomi Osaka menarik diri dari Prancis Terbuka pada hari Senin, sehari setelah penyelenggara mendenda pemenang grand slam empat kali dan mengancamnya dengan sanksi yang lebih berat karena menolak menghadiri konferensi media yang diwajibkan.

Alasan Osaka adalah dia mengalami depresi kalau ikut jumpa pers sejak memenangkan AS Terbuka pada 2018.

Pengunduran diri Osaka memicu banyak dukungan di seluruh dunia tenis, dengan orang-orang seperti Serena Williams, Billie Jean King dan Martina Navratilova mendukung pendirian petenis berusia 23 tahun itu.

Gael Monfils juga menyampaikan dukungannya kepada Naomi. Petenis Prancis itu menunjukkan bahwa sulit untuk menilai situasi Osaka dari luar.

"Kami membutuhkan Naomi. Kami pasti membutuhkannya untuk 100 persen," katanya setelah kemenangannya atas Albert Ramos-Vinolas.

“Kami membutuhkannya kembali ke lapangan, kembali ke konferensi pers, dan kembali bahagia. Anda tahu, itulah yang kami butuhkan.

"Apa yang dia hadapi sulit untuk saya nilai, karena saya pikir dia memiliki tekanan besar dari banyak hal.

Sehari sebelumnya, Pengunduran diri mengejutkan yang dilakukan Naomi Osaka dari Prancis Terbuka menimbulkan reaksi dan dukungan dari para bintang tenis dunia. Termasuk Serena Williams.

Osaka, pemenang grand slam empat kali itu mundur dari Roland Garros pada hari Senin, sehari setelah penyelenggara turnamen mengatakan Osaka menolak untuk menghadiri jumpa pers wajib.

Karena alasan itu, dapat mengakibatkan dia dikeluarkan dari acara tersebut.

Osaka mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting ke media sosial bahwa dia mengalami depresi sejak memenangkan AS Terbuka pada 2018 dan tidak pernah ingin mengalami gangguan mental.

Serena Williams membagikan pemikirannya. Serena Williams mengaku pernah merasa cemas berurusan dengan pers pada saat-saat awal kariernya, tetapi dia yakin pengalaman itu membuatnya lebih kuat.

"Satu-satunya hal yang saya rasakan adalah bahwa saya merasakan apa yang dialami Naomi. Saya berharap bisa memeluknya karena saya tahu seperti apa rasanya," kata Williams dikutip outlookindia.

"Kami memiliki kepribadian yang berbeda, dan orang-orang berbeda. Tidak semua orang sama. Setiap orang berbeda dan setiap orang menangani sesuatu secara berbeda.

"Kita hanya harus membiarkan dia menanganinya seperti yang dia inginkan, dengan cara terbaik yang dia pikir dia bisa, dan hanya itu yang bisa saya katakan. Saya pikir dia melakukan yang terbaik yang dia bisa."

Rekan-rekan Osaka lainnya menuliskan di media sosial pesan-pesan yang membesarkan hati Osaka, petenis berusia 23 tahun itu.

Venus Williams menulis di Instagram: "Sangat bangga padamu. Jaga dirimu dan sampai jumpa kembali, dan menang segera!"

Bintang muda Amerika Coco Gauff menanggapi tweet Osaka dengan menulis "tetap kuat ... Saya mamahami kerentanan Anda."

Sepasang legenda tenis juga ikut berkomentar di Twitter.

"Saya sangat sedih tentang Naomi Osaka. Saya benar-benar berharap dia akan baik-baik saja," tulis Martina Navratilova.

"Sebagai atlet, kita diajari untuk menjaga tubuh kita, dan mungkin aspek mental dan emosional tidak terlalu diperhatikan.

"Ini lebih dari sekadar melakukan atau tidak melakukan konferensi pers. Semoga berhasil Naomi - kami semua mendukungmu!"

Billie Jean King menambahkan: "Sangat berani bahwa Naomi Osaka telah mengungkapkan kebenarannya tentang perjuangannya melawan depresi. Saat ini, yang terpenting adalah kami memberinya ruang dan waktu yang dia butuhkan. Kami berharap dia baik-baik saja."

Naomi Osaka adalah seorang petenis perempuan berbakat dan terkenal asal Jepang.

Ia sudah banyak menjalani pertandingan tenis, termasuk memenangkan banyak gelar dari pertandingannya.

Baru-baru ini, Naomi sedang bertanding di French Open.

Menariknya, di pertandingan ini Naomi Osaka tidak ingin melakukan sesi wawancara dengan pers, sebelum maupun setelah pertandingannya.

Melansir dari Self.com, petenis berusia 23 tahun itu pun mengaku siap jika ia diharuskan membayar denda karena melewatkan sesi wawancara.

Karena memang seperti yang kita tahu, sesi wawancara atlet bersama media adalah hal wajar terjadi di pertandingan olahraga.

Lalu apa alasan Naomi Osaka menolak wawancara di French Open ini?

Ternyata, atlet perempuan itu tidak ingin kesehatan mentalnya terganggu.

Ia menyadari bahwa sesi wawancara seusai pertandingan adalah hal yang berat bagi beberapa atlet, termasuk pula dirinya.

Ini lantaran beberapa pertanyaan yang diajukan terkadang 'dengan tanpa sengaja' bisa menurunkan rasa kepercayaan diri.

Hal tersebut tentu akan mengganggu kondisi kesehatan mental para atlet, dan Naomi tidak ingin hal itu terjadi padanya.

Ia menuliskan keputusannya untuk tidak ikut di sesi wawancara dalam sebuah unggahan di media sosialnya.

"Aku menulis ini (postingan di media sosial) untuk mengatakan bahwa aku tidak akan melakukan sesi wawancara bersama dengan pers selama Roland Garros (sebutan lain untuk French Open)," tulis Naomi dalam pernyataan yang ia unggah di Instagram dan Twitter, Kamis (27/5/2021).

Ia pun memberikan alasan mengapa tak ingin menjalani sesi bersama pers selama pertandingannya di French Open.

"Aku merasa bahwa orang-orang (pers) tidak mempedulikan kesehatan mental para atlet dan hal ini terjadi setiap kali aku melihat atau mengikuti konferensi pers," tulisnya lebih lanjut.

Naomi Osaka pun menunjukkan bagaimana situasi yang ia maksud dapat memengaruhi kondisi mental para atlet itu.

Contohnya adalah pertanyaan berulang yang diajukan kepada atlet, di mana pertanyaan tersebut "menimbulkan keraguan dalam pikiran mereka".

Naomi tidak ingin pertanyaan seperti itu merasuki pikiran dan memengaruhi kesehatan mentalnya.

"Aku telah menyaksikan beberapa video atlet yang sedih karena kalah dalam pertandingan, bertambah hancur saat dirinya berada di ruang konferensi pers.

"Aku percaya bahwa pertanyaan dapat memperburuk kondisi mental para atlet pada saat itu, dan aku tidak mengerti mengapa hal tersebut tetap dilakukan."

Ia pun memberikan contoh tayangan klip berisikan wawancara Venus Williams yang kala itu masih sangat muda dengan seorang pers.

Venus Williams terlihat menjawab pertanyaan dari pers dengan percaya diri ketika ia mengatakan, "Aku yakin dan percaya aku bisa mengalahkannya," merujuk pada pertandingan yang akan ia lakukan selanjutnya.

Namun alih-alih mendukung Venus Williams dengan kata-kata positif yang membangkitkan semangat dan rasa kepercayaan dirinya, sang pewawancara justru memberikan komentar bahwa Venus 'terlalu yakin dan gampang mengucapkannya.'

Sang ayah dan pelatih Venus Williams bahkan harus menyela dan mengingatkan pewawancara bahwa komentarnya dapat memengaruhi kepercayaan diri Venus yang kala itu masih berusia 14 tahun dan ia merupakan perempuan berkulit gelap.

Sang ayah dan pelatih menyuruh sang pewawancara untuk membiarkan Venus memberikan jawaban itu untuk meningkatkan rasa kepercayaan dirinya.

Contoh kejadian lain yang Naomi tunjukkan adalah wawancara Serena Williams beberapa bulan lalu.

Dalam video itu, Serena nampak menangis sambil meninggalkan ruang konferensi pers. Serena tidak kuat dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh satu pewawancara yang menyinggung kemungkinannya pensiun setelah kalah dalam suatu pertandingan.

Oleh karena hal ini, Naomi pilih tak ikuti sesi wawancara karena tidak ingin kesehatan mentalnya terganggu oleh pertanyaan dari wartawan.

Terakhir, Naomi berharap bahwa semua pihak mengerti keputusannya untuk tidak melakukan wawancara selama French Open karena ia peduli akan kesehatan mentalnya.

Keputusan Naomi yang ia unggah di media sosialnya ini sontak mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk para atlet tenis. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas