Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Rasakan Tangan Dingin Pelatih Indonesia, Ganda Putra India Jadi Ancaman The Minions

Chirag Shetty mengisahkan pengalaman ditangani tiga pelatih berbeda, termasuk dari Indonesia.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Rasakan Tangan Dingin Pelatih Indonesia, Ganda Putra India Jadi Ancaman The Minions
bwfbadminton.com
Marcus/Kevin vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Chirag Shetty mengisahkan pengalaman ditangani tiga pelatih berbeda, termasuk dari Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra India Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy mendapat hasil drawing yang kurang baik di bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021.

Mereka berada satu grup dengan ganda putra terbaik dunia asal Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Meski demikian, Chirag/Rankireddy tak merasa terintimidasi.

Mental ganda putra India itu kian terasah setelah ditangani tiga pelatih berbeda dalam beberapa tahun terakhir.

Marcus/Kevin vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty
Marcus/Kevin vs Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (bwfbadminton.com)

Baca juga: Pebulutangkis Asal Suriname Batal Bertanding di Olimpiade Tokyo 2021, Ini Alasannya

Chirag/Rankireddy tercatat pernah merasakan dilatih oleh Kim Tan Her dan Mathias Boe.

Selain itu, ada nama pelatih asal Indonesia, Flandy Limpele yang ikut mengasah kemampuan keduanya.

Selain dari sisi mental, ketiga pelatih itu menawarkan pola latihan yang berbeda bagi Chirag/Rankireddy.

Berita Rekomendasi

"Latihan dengan Mathias sejauh ini berjalan sangat baik," ungkap Chirag dikutip dari laman The Bridge.

Baca juga: 5 Hal yang Jadi Biang Keladi Keributan di Bulutangkis Inggris Jelang Olimpiade Tokyo 2020

"Ini sudah berjalan selama 5-6 bulan terakhir."

"Kami terus mengasah kemampuan di berbagai aspek, termasuk pertahanan juga," sambungnya.

Chirag pun menjabarkan menu latihan yang diberikan dari ketiga pelatih yang pernah menanganinya.

"Ada hal yang membedakan ketiga pelatih ini," ujar Chirag.

"Ada banyak kesamaan dari Tan dan Mathias. Mereka lebih menekankan pada sisi teknik."

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo setelah gagal meraih gelar juara All England 2020
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo setelah gagal meraih gelar juara All England 2020 (Badmintonindonesia.org)

"Sedangkan Flandy lebih menekankan pada kekuatan."

"Dia mendorong kami di aspek kekuatan fisik. Sedangkan Tan dan Mathias lebih banyak membawa kami di atas lapangan untuk melatih teknik," lanjutnya.

Dengan modal berharga seperti itu, alarm bahaya The Minions patut dibunyikan.

Apalagi, para pemain badminton di Olimpiade Tokyo 2021 kali ini masih buta satu sama lain akan kekuatan lawan.

Baca juga: Setelah Absen 16 Bulan, Tiongkok Siap Tancap Gas di Sektor Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020

Beragam turnamen bulutangkis dunia yang sejatinya jadi sarana tampil para pemain, tak bisa digelar karena maraknya persebaran corona.

Terlebih Chirag/Rankireddy kenyang akan pengalaman dari tiga pelatih yang berasal dari negara berbeda.

Bukan tidak mungkin, mereka mendapat gambaran bagaimana cara pemain dari Malaysia, Denmark, dan Indonesia bermain.

Untuk itu, demi menggondol medali emas, The Minions mesti bersiap dengan maksimal untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2021.

Berita terkait Bulutangkis lainnya

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas