Eko Yuli Irawan Sumbang Perak, Dulu Berlatih Angkat Besi di Sela Kesibukannya Menggembala Kambing
Eko juga sudah mengharumkan nama bangsa lewat sumbangan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak Olimpiade Rio Janeiro 2016
Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontingen Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020 kembali menambah pundi-pundi medali.
Sebelumnya medali perunggu berhasil diraih Windy Cantika Aisah sekaligus menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Windy Cantika Aisah merupakan atlet angkat besi putri Indonesia yang kini masih berusia 19 tahun.
Turun di kelas 49 kg putri, Windy Cantika Aisah sukses meraih medali perunggu, Sabtu (24/7/2021) siang WIB.
Windy Cantika Aisah berhak mendapatkan medali perunggu setelah menempati peringkat ketiga dengan total angkatan 194 kg.
Total angkatan snatch terbaik Windy Cantika Aisah adalah 84 kg yang didapat pada kesempatan kedua.
Adapun total angkatan clean & jerk terbaik Windy Cantika adalah 110 kg yang didapat pada kesempatan ketiga.
Berselang sehari giliran lifter putra Indonesia Eko Yuli Irawan berhasil mendulang perak.
Eko meraih medali perak Olimpiade Tokyo 2020 setelah mencatatkan total angkatan seberat 302 kg (snatch, clean & jerk).
Dari tiga kali angkatan snatch, lifter berusia 32 tahun itu membukukan angkatan terbaiknya seberat 137 kg.
Dua dari tiga angkatan snatch Eko Yuli Irawan sendiri harus berujung dengan kegagalan.
Pada angkatan clean & jerk, Eko Yuli Irawanan mencatatkan angkatan terbaiknya seberat 165 kg.
Eko Yuli Irawan hanya kalah dari wakil China yakni Fabin Li yang mencatatkan total angkatan snatch, clean & jerk seberat 313 kg.
Tidak menyangka Eko yang dulunya adalah seorang penggembala kambing bisa mendulang medali di Olimpiade.