Eko Yuli Irawan Sumbang Perak, Dulu Berlatih Angkat Besi di Sela Kesibukannya Menggembala Kambing
Eko juga sudah mengharumkan nama bangsa lewat sumbangan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak Olimpiade Rio Janeiro 2016
Penulis: Abdul Majid
Editor: Dewi Agustina
Ia juga tercatat rajin meraih medali dalam berbagai ajang.
Sebelumnya, Eko juga sudah mengharumkan nama bangsa lewat sumbangan medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan London 2012, serta perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Baca juga: Eko Yuli Irawan Harumkan Indonesia di Olimpiade 2021, Erick Thohir Akui Salut dengan Prestasinya
Namun, atlet kelahiran 24 Juli 1989 itu mengaku sempat menemui hambatan kala mengawali kariernya.
Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Eko baru bisa berlatih setelah selesai menggembala empat ekor kambing milik orang lain.
Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sementara ibunya adalah pedagang sayur di Lampung.
Sebagai anak laki-laki, ia biasa bekerja menggembala kambing. Pekerjaan ini membuat Eko Yuli belajar tanggung jawab.
"Jika saya kehilangan seekor kambing, saya harus membayarnya. Kami miskin. Kami miskin. Kami harus berhati-hati dalam melakukan pekerjaan kami," ujar Eko Yuli Irawan, dikutip dari situs resmi Olimpiade.
Eko Yuli mulai tertarik dengan angkat besi ketika ia melihat sekelompok orang berlatih di sebuah klub di daerahnya.
Di sela-sela aktivitasnya menjadi gembala kambing, Eko Yuli pun tertarik untuk menjajal mengangkat barbel.
Pelatih di klub tersebut akhirnya mengajak Eko berlatih.
Namun, Eko Yuli harus melalui perjuangan yang tak mudah untuk menjadi atlet angkat besi. Sebab, ia sempat dilarang ikut latihan.
Alasannya, tugas utama Eko saat itu adalah menjaga kambing-kambing itu untuk membantu menambah penghasilan keluarga.
Hal ini diakui oleh sang ayah, Saman.