Profil Ranomi Kromowidjojo, Atlet Renang Asal Belanda Berdarah Jawa
Ranomi Kromowidjojo memang asli keturunan Jawa, namun atlet berusia 30 tahun ini merupakan warga Belanda.
Editor: Sanusi
"Hanya dari ayah saya mengenal beberapa kata Indonesia seperti kamu, Idul Fitri, saya, dan ada beberapa lagi...," katanya.
Dilahirkan di Sauwerd, kota kecil di Belanda, pada 20 Agustus 1990, Ranomi mempunyai darah keturunan Jawa dari ayahnya, Rudi Kromowidjojo.
Ayah Rudi—kakek Ranomi—adalah tenaga kuli perkebunan asal Jawa yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke Suriname pada awal abad ini.
Rudi yang dilahirkan di Suriname kemudian pindah ke Belanda dan menikah dengan gadis negeri tersebut, Netty Deemter.
Dari pernikahan ini lahir Ranomi serta saudara laki-lakinya, Chjanoy Kromowidjojo.
"Jadi ya itu, saya sangat sedikit mengenal Indonesia," kata Ranomi.
Namun, sedikit darah Indonesia ini dan statusnya sebagai atlet kelas dunia yang membuat Ranomi diundang sebagai pembicara dalam acara "Conference of Indonesian Diaspora Youth 2018," forum yang mempertemukan pemuda dari 34 provinsi dengan diaspora muda Indonesia dari seluruh dunia di Jakarta, Selasa (14/08/2018).
Pernah Tenggelam
Kepada para pemuda ini, Ranomi menyebut langkah awal karier besarnya dimulai dari impian ketika ia masih sangat kecil.
"Di usia 3 tahun saya mendapat baju renang yang pertama. Saat itu, saya merasa dengan memakai baju ini saya telah bisa berenang. Akibatnya, saya hampir tenggelam," kenang Ranomi.
"Namun saya tidak kapok karena saya merasa di kolam renang saya merasa bebas, merasa fun dan semua hal positif lainnya."
Di usia 8 tahun ia mulai mengenal lomba dan berkompetisi dan kalah. Saat itu ia mengatakan kepada ibunya tidak ingin menjadi atlet dan hanya ingin tetap berada di dalam air.
Alasan ini pula yang membuat ibunya masih secara tekun mengantar Ranomi kecil berlatih renang. Tetapi, semua berubah saat ia terpilih mengikuti European Junior Championship saat berusia 15 tahun pada 2006.
"Saat itulah saya pertama kali merasakan enaknya menjadi juara dan mendapatkan medali. Saya katakan kepada pelatih saya bahwa saya ingin ikut Olimpiade mewakili Belanda," ungkapnya.