Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kehadiran Apriyani Sadarkan Greysia Polii untuk Tidak Buru-buru Memutuskan Pensiun dari Bulu Tangkis

Greysia Polii pun sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga, tetapi pelatihnya Eng Hian dan keluarga Greysia meyakinkannya untuk terus bermain.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Kehadiran Apriyani Sadarkan Greysia Polii untuk Tidak Buru-buru Memutuskan Pensiun dari Bulu Tangkis
Alexander NEMENOV / AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kiri) berpose dengan Greysia Polii dari Indonesia setelah memenangkan pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putri melawan Sayaka Hirota dari Jepang dan Yuki Fukushima dari Jepang selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 27 Juli 2021. 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO- PERIODE pascaolimpiade Rio de Janeiro 2016 memunculkan masalah bagi Greysia Polii. Karena pada saat itu, pasangan dia bertanding, Nitya Krishinda Maheswari pensiun setelah dia mengalami cedera serius.

Polii pun sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga bulu tangkis, tetapi pelatihnya Eng Hian dan keluarga Greysia meyakinkannya untuk terus bermain.

Kemudian, hampir tiba-tiba, datanglah seorang rekan muda yang tangguh yang bisa memberinya kekuatan dari belakang, memungkinkan dia untuk menciptakan permainan.

“Ini merupakan perjalanan panjang bagi saya. Begitulah cara Anda ingin menunggu dan bertahan. Dia bangkit entah dari mana, tiba-tiba di tahun 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016," katanya dikutip dari situs BWF.

“Pada tahun 2017 saya berada di tim nasional dan akan berhenti ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan menjalani operasi, tetapi pelatih saya mengatakan tunggu sebentar dan bantu pemain muda untuk bangkit, dan dia datang. Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand Open dan begitulah cepatnya kami datang. Saya seperti, ya Tuhan, saya harus terus berjuang selama empat tahun lagi!" katanya.

Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021.
Greysia Polii dari Indonesia dan Apriyani Rahayu dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan semifinal bulu tangkis ganda putri melawan Shin Seung-chan dari Korea Selatan dan Lee So-hee dari Korea Selatan selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 31 Juli 2021. (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

"Aku tidak muda lagi. Tapi akhirnya dia (Apriyani) bangun, lama banget aku nunggunya," ucap Gresyia.

"Ini luar biasa. Saya kira situasi dan kondisi di lapangan benar-benar mendukung kami. Pertandingan hari ini kami hanya ingin memberikan yang terbaik," katanya.

BERITA REKOMENDASI

"Kami sudah kalah dan menang melawan pasangan ini, jadi kami tidak ingin memikirkan itu, kami hanya ingin mempersiapkan yang terbaik. Apa lagi yang bisa saya katakan?” ujarnya.

Kehadiran Apri yang Menguatkan

APRIYANI Rahayu bagi Greysia Polii adalah mitra berduet di ganda putri yang luar biasa. Dia adalah cadangan energi yang tak terbatas dan pemberi motivasi dan dorongan. Dia adalah tandem bermain yang selalu siap sedia.

"Aku terus memberi tahu Greysia, jangan berhenti, main saja denganku. Dan saya diyakinkan oleh motivasinya, kerja kerasnya setiap hari, semangatnya, dan keinginannya untuk menjadi juara," kata Apri dikutip dari situs resmi BWF.

Greysia pernah menghadapi masa-masa sulit, dia pernah kehilangan kakak laki-lakinya bernama Rickettsia.

Sang kakak, diakui Greysia merupakan sosok pengganti ayah yang telah meninggal saat dia masih balita.

Dia meninggal pada awal tahun ini, saat itu Greysia Polii merasa hancur.  Apriyani Rahayu atau yang biasa disapa Apri datang memeluknya erat.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas