Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita Menarik Lifter Nurul Akmal Ungguli Atlet Transgender di Angkat Besi Olimpiade Tokyo

Pencapaian Amel menembus peringkat 5 besar terbilang unik karena dia mengungguli atlet transgender, Laurel Hubbard, dari Selandia Baru.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita Menarik Lifter Nurul Akmal Ungguli Atlet Transgender di Angkat Besi Olimpiade Tokyo
DOK. NOC INDONESIA
Lifter putri Indonesia, Nurul Akmal, berhasil mengangkat beban dengan sempurna pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Senin (2/8/2021). 

Kontroversi kerap dihadapi Hubbard karena karier sebagai lifter sudah dilakoninya sejak masih menjadi laki-laki dan bahkan pernah mencetak rekor nasional.

Dikutip dari BBC, level testosterone, hormon yang meningkatkan massa otot, Hubbard memang disesuaikan dengan perempuan sesuai aturan Komite Olimpiade Internasional.

Baca juga: Deretan Hadiah dan Bonus yang Dijanjikan ke Greysia/Apriyani, Dari Duit Miliaran Sampai Rumah di PIK

Pengibar bendera Indonesia Nurul Akmal memimpin delegasi saat mereka berparade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021.
Pengibar bendera Indonesia Nurul Akmal memimpin delegasi saat mereka berparade saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Stadion Olimpiade, di Tokyo, pada 23 Juli 2021. (ODD ANDERSEN / AFP)

Namun, laki-laki yang melewati masa pubertas secara biologis akan diuntungkan dengan pertumbuhan tulang dan kepadatan otot yang lebih besar.

Hubbard sendiri menggunakan masa hiatus panjang dari angkat besi sebagai alasan dirinya tidak akan mendapat keuntungan karena jenis kelamin aslinya.

Hubbard sempat keluar dari kompetisi pada 2002, di usia 23 tahun, dan baru melakoni comeback pada 2017 alias 16 tahun berselang.

Runner-up Kejuaraan Dunia 2017 itu akhirnya mendapat lampu hijau untuk tampil di Olimpiade dengan total angkatan terbaik keempat dalam daftar kontestan lomba.

Baca juga: Pelatih PB Jaya Raya Lanny Tedjo: Pukulan Greysia Polii Sudah Komplet dari Kecil

Malang bagi Hubbard, perjuangannya terhenti lebih awal setelah gagal melakukan satu pun angkatan sukses pada sesi snatch.

Berita Rekomendasi

Hubbard tak dapat menuntaskan target beban 120kg, 5kg lebih berat dari angkatan snatch Amel, yang dipasangnya.

Usaha Hubbard menaikkan target menjadi 125kg pada angkatan kedua dan ketiga pun tidak membuahkan hasil.

Hubbard sejatinya mampu mengangkat barbel pada salah satu percobaan tetapi 2 dari 3 juri menyatakan angkatannya tidak berhasil.

Seperti diketahui, atlet dinyatakan keluar dari lomba jika gagal menorehkan angkatan sukses pada salah satu sesi.

Hubbard pun menempati peringkat terbawah pada hasil akhir lomba angkat besi kelas +87kg putri Olimpiade Tokyo 2020. (Ardhianto Wahyu Indraputra/BolaSport)

Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas