Apriyani Rahayu Dikenalkan ke Icuk Sugiarto, Yuslan Kisra Sempat Disebut Tim Pencari Bakat
Kesuksesan atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo baru-baru ini mengundang decak kagum.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesuksesan atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 baru-baru ini mengundang decak kagum.
Pasalnya, berpasangan dengan Greysia Polii yang sudah mendekati usia 34 tahun, Apriyani bak patner yang tepat.
Apriyani mampu menunjukkan kedewasaan pula di atas lapangan meski usianya masih muda yaitu 23 tahun.
Kisah awal Apriyani menjadi atletpun jadi sorotan, hingga banyak beredar kabar bahwa Apriyani merupakan hasil pencarian bakat yang dilakukan oleh tim Icuk Sugiarto.
Kabar tersebut tentu salah. Apriyani dibawa oleh M Akip Ras dari Konawe, Sulawesi Tenggara ke Jakarta tahun 2011 lalu, dan dipertemukan dengan Yuslan Kisra, seorang wartawan olahraga yang juga teman M Akip.
Melalui Yuslan, Apriyani pun diperkenalkan kepada Icuk Sugiarto yang pada saat itu sebagai pengurus di Pelita Bakrie, klub bulu tangkis.
Hal inipun disebut oleh Yuslan Kisra saat berbincang-bincang dengan Tribun Network baru-baru ini.
"Awal-awal sudah banyak pertanyaan. Bahkan di media lokal Kendari banyak informasi awal yang mengatakan Apriyani ke Icuk Sugiarto melalui tim talent scouting mas Icuk. Saya tidak membantah, karena saya pikir itu tidak ada guna, nanti dikira mencari nama, padahal saya memang niatnya murni membantu," ujar Yuslan Kisra.
Yuslan mengatakan niat membantunya karena Apriyani dianggap sebagai keluarga, dan satu daerah.
Yuslan pun meluruskan bahwa Apriyani ke Jakarta bukan lewat tim talent scouting.
"Awalnya saya menyembunyikan fakta ini. Namun banyak wartawan yang tahu, mereka melihat saat saya membawa Apriyani ke Icuk Sugiarto, dan menuliskan itu. Tapi terpenting Apriyani sudah sukses," kata Yuslan yang pernah tergabung di Tim Sepakbola PWI Jaya ke Porwanas Pekanbaru 2005 itu.
Yuslan pun enggan mencari nama dibalik kesuksesan Apriyani. Justru karena diburu oleh wartawan-wartawan, ia pun akhirnya membagikan kisahnya menjembatani Apriyani ke Jakarta dari Konawe.