Doa Aburizal Bakrie Terkabulkan, Apriyani Rahayu Sukses Raih Emas Olimpiade Tokyo 2020
Greysia Polii/Apriyani Rahayu mempersembahkan medali emas ganda putri pentas Bulutangkis Olimpiade 2020 Tokyo
Penulis: Toni Bramantoro
Tentu tidak ada yang menyangka jika Apriyani Rahayu, kini dijelang usia 24 tahun, delapan tahun kemudian tampil luar biasa bersama seniornya yang hampir 10 tahun lebih tua, Greysia Polii.
Mereka sukses mempersembahkan medali emas dari nomor ganda putri pentas bulu tangkis Olimpiade 2020, Tokyo.
Medali emas satu-satunya dari bulu tangkis. Juga medali emas satu-satunya untuk kontingen Merah Putih.
Doa ARB terkabulkan.
"Kita berusaha, Allah yg menentukan. Kita berbuat baik saja didunia ini," kata ARB.
ARB tetap layak disanjung, dihormati dan dibanggakan sebagai salah satu pembina olahraga teladan dan terbaik di Indonesia.
ARB adalah pembina utama dari POR Pelita Bakrie--dulu POR Pelita Jaya--yang pernah menaungi tujuh (7) cabang olahraga. Yakni, renang, tenis, balap sepeda, sepak bola, bulu tangkis, basket. Perkumpulan Olah Raga (POR) Pelita Jaya tetap dikenang sebagai pelopor pembina olahraga berbasis profesional. Dana pembinaan dikucurkan oleh Kelompok Usaha Bakrie.
Di Bulutangkis, di samping membina langsung pemain melalui PB Pelita Bakrie-- ARB juga mengemban amanah membantu organisasi bulu tangkis nasional, PB PBSI.
ARB dua kali menjadi wakil ketua umum PB PBSI, pada kepemimpinan Try Sutrisno, dari mulai Wakasad, Kasad, Panglima TNI, dan Wakil Presiden.
Yakni, pada periode 1981-1985, dan periode 1985-1989. Pada masa itu pula dibangun Pusat Bulu tangkis Indonesia (PBI) di Cipayung, Jaktim.
Dengan demikian tentu saja berbeda nuansa atau suasana kebatinan dari eforia keberhasilan peraihan medali emas ganda putri Olimpiade 2020 Tokyo itu.
ARB adalah pembina teladan dan terbaik olahraga, termasuk Bulutangkis. Sementara sejumlah pesohor politik memanfaatkan momentum sukses Greysia Polii/ Apriyani Rahayu tersebut untuk menonjolkan dirinya guna lebih dikenal atau terkenal. Foto-foto diri mereka bahkan lebih besar dibanding duet Greysia/Apriyani.
ARB mendirikan PB Pelita Bakrie tahun 1983. Pemain terkenal atau populernya yang pertama adalah Icuk Sugiarto, anak Solo yang baru saja kembali dari Kopenhagen, Denmark, merenggut gelar juara tunggal putra Kejuaraan Dunia (World Championship) dengan mengalahkan Liem Swie King.
Pemain-pemain tenar PB Pelita Bakrie lainnya adalah Rosiana Tendean, Lili Tampi, Chandra Wijaya, dan tentu saja dua putra-putri pasangan Icuk Sugiarto dan Nina Yaroh, Tommy Sugiarto dan Jauza.