Sempat Geluti Sepakbola dan Sepak Takraw, Apriyani Rahayu Dibimbing Almarhumah Ibu ke Bulutangkis
Selain Bulutangkis, Apriyani Rahayu Ternyata Hobi Olahraga Sepakbola dan Sepak Takraw
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amiruddin, ayah dari pebulutangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu, mengungkapkan sejumlah hobi lain yang digeluti sang putri tercinta.
Menurut Amiruddin, selain menekuni olahraga bulutangkis, Apriyani juga hobi menggeluti olahraga sepakbola dan sepak takraw.
Demikian disampaikan Amiruddin saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Sabtu (7/8/2021).
"Hobi yang pertama dia geluti sepakbola. Yang kedua takraw, sepak takraw," ucap Amiruddin.
Baca juga: Tim Bulutangkis Indonesia Punya Masalah Serius Jelang Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber
Baca juga: Cerita di Balik Kiprah Atlet di Olimpiade, Istri Hendra Setiawan Menangis Saat Lalui Ini Sendirian
Amiruddin juga bertutur panjang mengenai perjalanan karier sang putri di olahraga bulutangkis.
Apriyani, kata sang ayah, sudah mengenal bulutangkis sejak usia 3 tahun dari almarhumah ibunya, Sitti Djauhar.
"Kalau menekuni bulutangkis sejak masih kecil. Sejak masih 3 atau 4 tahun lebih. Pegang raket kayu dengan bulu ayam yang dipakai sagu itu. Yang mendorong Apri bermain badminton itu ibunya," jelas Amiruddin.
Kebetulan ibu Apriyani hobi olahraga bulutangkis, tenis meja, dan voli.
Baca juga: Digebuk Greysia/Apriyani di Final, Ganda China Dilaporkan ke BWF Karena Ucapkan Kata-kata Kotor
Ibu Apriyani, tutur Amiruddin, selalu mewakili dinas setempat untuk kompetisi olahraga-olahraga tersebut di atas.
"Dulu ibu itu buruh, hanya saya minta berhenti kerja karena ada anak-anak. Supaya dia urus anak-anaknya," tutur dia.
Bermula dari sang ibu yang kebetulan hobi bulutangkis, Apriyani kecil lantas mengenal dan fokus menekuni olahraga tersebut.
Ketekunan dan keseriusan Apriyani dalam olahraga bulutangkis berbuah manis.
Sejak kelas 5 Sekolah Dasar (SD), Apriyani telah menunjukkan potensi besar untuk berkarier di badminton profesional.
Baca juga: Dua Turnamen Besar Menanti Tim Bulutangkis Indonesia Seusai Olimpiade
"Mulai 2006, waktu turnamen usia dini dia sudah wakili tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi. Dia baru naik kelas 5 SD," kenang Amiruddin.
Setelah menjadi juara 2 tingkat provinsi, Apriyani dilatih secara khusus oleh seorang eks-pelatnas PBSI.
"Ada yang melatih dia secara khusus. Setelah dia juara 2 di tingkat provinsi, diambilkan pelatih yang eks-pelatnas, almarhum Pak Safiudin," kata Amiruddin.