Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Windy Cantika Aisah Ternyata Latihan Angkat Barbel Sejak Kelas 2 SD 

Latihan angkat besi Cantika dimulai dari barang seadanya di rumah. Salah satunya menggunakan pipa atau paralon

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Windy Cantika Aisah Ternyata Latihan Angkat Barbel Sejak Kelas 2 SD 
tangkap layar
Siti Aisah, ibunda dari Windy Cantika Aisah, atlet angkat besi Indonesia yang meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atlet angkat besi Indonesia Windy Cantika Aisah ternyata telah berlatih mengangkat barbel sejak masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar (SD). 

Diketahui, Cantika merupakan peraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang olahraga angkat besi.




Dia mencatatkan total 194 poin pada angkatan snatch dan clean and jerk di kelas 49 kg putri. 

Siti Aisah, ibunda dari Cantika, mengungkap dirinya melatih sang anak sejak dini. 

"Cantika latihan dari usia Sekolah Dasar, saya latih dari kelas 2 atau kelas 3 SD di depan rumah," ujar Siti, saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat, Sabtu (7/8/2021). 

Baca juga: Perjuangan Windy Cantika Harumkan Nama Indonesia, Sempat Positif Covid, Dulu Latihan Barbel Semen

Atlet Indonesia Windy Cantika Aisah bertanding dalam cabang olahraga angkat besi 49kg putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo, 24 Juli 2021.
Atlet Indonesia Windy Cantika Aisah bertanding dalam cabang olahraga angkat besi 49kg putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo, 24 Juli 2021. (VINCENZO PINTO / AFP)

Baca juga: Ibunda, Sosok di Balik Keberhasilan Lifter Windy Cantika Aisah Raih Medali Perunggu Olimpiade

Latihan angkat besi Cantika dimulai dari barang seadanya di rumah. Salah satunya menggunakan pipa atau paralon hingga barbel yang dibuat dari semen. 

BERITA TERKAIT

"Awalnya dia pakai paralon atau pipa. Barbelnya (dibuat) pakai semen awalnya. Dirumah-rumah saja, (belajar) teknik-tekniknya dulu," jelasnya.

Kemampuan perempuan asal Bandung itu tak bisa dianggap remeh. Saat di bangku kelas 4 SD, Cantika sudah bisa melakukan angkatan snatch di kelas 20 kg. 

Baca juga: Cerita di Balik Kiprah Atlet di Olimpiade, Istri Hendra Setiawan Menangis Saat Lalui Ini Sendirian

Ayah pebulutangkis Apriyani Rahayu, Amiruddin (pojok kanan) saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Sabtu (7/8/2021).
Ayah pebulutangkis Apriyani Rahayu, Amiruddin (pojok kanan) saat berbincang dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, Sabtu (7/8/2021). (tangkap layar)

Siti pun lantas mendaftarkan putrinya ke pengurus cabang olahraga di kabupaten/kota. Di bangku kelas 6 SD, Cantika bahkan sudah mengikuti pekan olahraga daerah (porda) dan meraih medali emas. 

"Saya daftarin di Pengcab, saya antar-jemput juga tiap latihan. Nah, di Pengcab sudah bagus, ikut porda, Alhamdulillah dia kelas 6 SD sudah ikut Porda, dapat medali emas juga," kata Siti. 

Kehebatan Cantika ternyata menular dari sang ibunda. Siti sendiri ternyata merupakan atlet angkat besi Indonesia di tahun 1980-an. 

Baca juga: Digebuk Greysia/Apriyani di Final, Ganda China Dilaporkan ke BWF Karena Ucapkan Kata-kata Kotor

Tatkala itu, dia berhasil meraih medali perak pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Amerika Serikat 1987.

Bahkan, dua kakak laki-laki Cantika juga menekuni bidang serupa dengan menjadi atlet angkat besi.

"Kakak-kakaknya juga atlet angkat besi, cuma hanya sampai di Porda, dan kejurnas saja," katanya. 

Saksikan wawancara eksklusifnya di bawah ini:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas