Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sorotan Bulutangkis: Puasa Medali Emas Berlanjut, Proyek Malaysia Tatap Olimpiade Los Angeles

Kontingen bulutangkis Malaysia lagi-lagi belum bisa memecahkan kebuntuan untuk mendulang medali emas perdana dalam sejarah Olimpiade.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Sorotan Bulutangkis: Puasa Medali Emas Berlanjut, Proyek Malaysia Tatap Olimpiade Los Angeles
ALEXANDER NEMENOV / AFP
Soh Wooi Yik (kiri) dari Malaysia melakukan pukulan di sebelah Aaron Chia dari Malaysia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Mohammad Ahsan dari Indonesia dan Hendra Setiawan dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli 2021 . 

TRIBUNNEWS.COM - Kontingen bulutangkis Malaysia lagi-lagi belum bisa memecahkan kebuntuan untuk mendulang medali emas perdana dalam sejarah Olimpiade.

Malaysia hanya mampu mendapatkan satu medali perunggu saja pada cabor bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2021.

Medali perunggu itu didapatkan oleh pasangan ganda putra andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Woii Yik.

Ketidakberhasilan memenangkan medali emas membuat Malaysia memperpanjang puasa medali tersebut di perhelatan Olimpiade.

Baca juga: Greysia Polii Belajar Banyak dari Pebulutangkis China, yang Selalu Tampil Tanpa Beban

Baca juga: Sorotan Bulutangkis: Prestasi Greysia Polii Raih Medali Emas Menginspirasi Ganda Malaysia

Soh Wooi Yik (kiri) dari Malaysia melakukan pukulan di sebelah Aaron Chia dari Malaysia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Mohammad Ahsan dari Indonesia dan Hendra Setiawan dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli 2021 .
Soh Wooi Yik (kiri) dari Malaysia melakukan pukulan di sebelah Aaron Chia dari Malaysia dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis ganda putra melawan Mohammad Ahsan dari Indonesia dan Hendra Setiawan dari Indonesia selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 26 Juli 2021 . (ALEXANDER NEMENOV / AFP)

Tercatat sejak tahun 1992, Malaysia belum pernah sekalipun mampu memenangkan medali emas di cabor bulutangkis.

Jika dibandingkan Indonesia yang kerapkali mampu mendulang medali emas cabor bulutangkis setiap penyelenggaraan Olimpiade, kecuali Olimpiade London 2012.

Malaysia sejauh ini baru mampu mengoleksi enam medali perak dan tiga medali perunggu, tanpa medali emas di Olimpiade.

Baca juga: Greysia Polii: Pelatih Minta Saya Jangan Pensiun dulu Saat Sulit Mencari Partner di Ganda

Berita Rekomendasi

Situasi itu membuat federasi bulutangkis Malaysia (BAM) bergerak cepat untuk bisa mengakhiri paceklik medali emas tersebut.

Ketua Komite Pengembangan BAM, Datuk Ng Chin Chai mengatakan pihaknya akan bertindak cepat untuk mengidentifikasi pemain muda Malaysia.

Hal itu dilakukan agar harapan Malaysia untuk bisa memenangkan medali emas bisa terealisasi setidaknya sampai perhelatan Olimpiade Los Angeles 2028.

Viktor Axelsen (tengah) dari Denmark berpose dengan medali emas bulu tangkis tunggal putra di sebelah Chen Long dari China (kiri) dengan medali peraknya dan Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dari Indonesia dengan medali perunggunya pada upacara Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2/8/2021). (Alexander NEMENOV / AFP)
Viktor Axelsen (tengah) dari Denmark berpose dengan medali emas bulu tangkis tunggal putra di sebelah Chen Long dari China (kiri) dengan medali peraknya dan Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dari Indonesia dengan medali perunggunya pada upacara Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2/8/2021). (Alexander NEMENOV / AFP) (AFP/ALEXANDER NEMENOV)

Olimpiade Los Angeles yang akan digelar tujuh tahun lagi diharapkan menjadi batas kontingen bulutangkis Malaysia mendulang medali emas perdana.

"Hari ini kami akan mengadakan rapat komite kerja pertama kami," ujar Ng Chin Chai dilansir New Straits Times.

"Rapat tersebut untuk melihat bagaimana kami dapat mempercepat junior kami siap untuk Olimpiade LA 2028,".

"Tentu saja itu tergantung pada persetujuan dewan tetapi kita harus mulai bekerja sekarang," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas