Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sorotan Piala Thomas - Ketika Shi Yuqi & Li Junhui/Liu Yuchen Luluhlantakan Jepang di Final

Tim bulutangkis China yang saat itu dihuni para pemain muda mampu menjawab keraguan publik dengan memenangkan gelar juara dalam Piala Thomas 2018.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Sorotan Piala Thomas - Ketika Shi Yuqi & Li Junhui/Liu Yuchen Luluhlantakan Jepang di Final
instagram/liuyuchen88888
Pebulu tangkis ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen 

TRIBUNNEWS.COM - Tim bulutangkis China yang saat itu dihuni para pemain muda mampu menjawab keraguan publik dengan memenangkan gelar juara dalam ajang Piala Thomas 2018.

Kontingen bulutangkis putra China sendiri saat itu memang diselimuti rasa khawatir akan sebuah kegagalan.

Setelah lima kali beruntung meraih gelar juara Piala Thomas mulai periode 2004 hingga 2012.

Tim bulutangkis putra Negeri Tirai Bambu tercatat gagal mencapai final dua kali beruntun pada tahun 2014 dan 2016.

Baca juga: Impian Besar Malaysia Akhiri Paceklik Medali Emas Olimpiade Dimulai dari Piala Thomas & Uber

Baca juga: Ada Peluang Indonesia Jadi Juara Grup Thomas Cup, Tim Uber Cup Bersaing dengan Jepang di Fase Grup

Lin Dan resmi putuskan pensiun
Lin Dan resmi putuskan pensiun (instagram/lindan.world)

Kekhawatiran yang dirasakan oleh publik China memang cukup beralasan.

Mengingat setahun sebelumnya, tim kebanggaan mereka harus tersungkur di partai final Piala Sudirman 2017.

Ditambah, kontingen bulutangkis putra China yang berlaga dalam ajang Piala Thomas 2018 dihuni oleh pasukan muda.

Meskipun demikian, akhirnya pasukan muda putra China berhasil mencetak kembali sejarah meraih gelar juara Piala Thomas yang telah diidam-idamkan.

Baca juga: Undian Uber Cup 2020: Indonesia Satu Grup dengan Jepang, Jerman, dan Prancis Digelar 9-17 Oktober

Berita Rekomendasi

Beberapa nama pemain muda yang membantu China meraih gelar Piala Thomas saat itu antara lain Shi Yuqi (tunggal putra) dan Li Junhui/Liu Yuchen (ganda putra).

Pertama, Shi Yuqi yang bermain di sektor tunggal putra mampu meneruskan performa impresifnya pada kalender tahun tersebut.

Tunggal putra andalan China tersebut mampu meraih kemenangan setiap diturunkan dalama ajang bergengsi dua tahunan tersebut.

Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yuqi.
Pebulu tangkis tunggal putra China, Shi Yuqi. (CGTN.COM)

Salah satu kemenangan paling mengesankan yang diraih oleh Shi Yuqi terjadi dalam laga final.

Setelah memenangkan kejuaraan All England pada awal tahun 2018, Shi Yuqi membuktikan tajinya di partai puncak untuk menyumbangkan poin bagi timnya.

Shi Yuqi mampu meraih kemenangan krusial di pertandingan ketiga.

Kemenangan yang diraih oleh Shi Yuqi tersebut akhirnya menjadi titik balik China yang akhirnya unggul 2-1 di pertandingan ketiga.

Baca juga: Undian Thomas Cup: Indonesia Satu Grup dengan Taiwan, Aljazair, dan Thailand: Digelar 9 Oktober 2021

Demikian pula, pasangan Li Junhui/Liu Yuchen yang bermain di nomor ganda putra juga mampu tampil impresif.

Keduanya mampu tampil baik ketika bertarung melawan pasangan Keigo Sonoda/Yuta Watanabe di laga keempat.

Beruntung, pasangan ganda putra yang memiliki tubuh jangkung tersebut mampu meraih kemenangan sekaligus menyegel gelar juara Piala Thomas 2018.

Pebulu tangkis ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen
Pebulu tangkis ganda putra China, Li Junhui/Liu Yuchen (instagram/liuyuchen88888)

Kemenangan yang diraih oleh pasangan Li Junhui/Liu Yuchen tersebut juga membuat Lin Dan yang dipercaya tampil di laga kelima akhirnya tidak perlu bertanding.

Performa pasukan muda China sebelumnya juga sudah terlihat tajinya ketika menyingkirkan Indonesia di semifinal.

Shi Yuqi dan Li Junhui/Liu Yuchen mampu mencetak kemenangan kritis atas Jonatan Christie dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Di sisi lain, tim Jepang sebenarnya juga tengah dalam puncak terbaiknya dimana saat itu banyak pebulutangkis hebat yang tampil pada tahun tersebut.

Salah satunya Kento Momota yang terlihat cukup mengusai percaturan bulutangkis dunia utamanya sektor tunggal putra.

Kento Momota bersama Kenta dan Kanta mampu mengalahkan juara bertahan Denmark di partai semifinal Piala Thomas 2018.

Kento Momota tercatat juga mampu menyapu bersih kemenangan setiap kali ia diturunkan dalam ajang bergengsi dua tahunan tersebut.

Hingga pada akhirnya, tim Jepang harus dipaksa menyerah oleh para pasukan muda China yang dipimpin oleh Shi Yuqi dan Li Junhui/Liu Yuchen pada tahun itu.

Kontingen bulutangkis putra China akan kembali diuji dalam gelaran Piala Thomas 2020 yang akan digelar secara tunda pada Oktober 2021 mendatang.

China tergabung pada Grup C bersama India, Tahiti, dan Belanda di Piala Thomas 2020.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas