Para-Badminton Pertama Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020, Sumbang Enam Medali
Tim para badminton Indonesia berhasil menyumbangkan total raihan enam medali di Paralimpiade Tokyo 2020.
Penulis: Laura Hilmi
Editor: Gigih
WH1 merupakan kelas pemain yang biasanya memiliki gangguan di kedua tungkai bawah dan fungsi batang tubuh.
Pemain di kelas WH1 membutuhkan kursi roda untuk bermain bulu tangkis.
Seorang pemain di kelas WH2 biasanya mengalami gangguan pada salah satu atau kedua tungkai bawah dan minimal atau tidak ada gangguan pada batang tubuh.
Pemain diharuskan bermain di kursi roda di kelas WH2.
SL3 merupakan kelas seorang pemain harus bermain berdiri.
Baca juga: Profil Leani Ratri Oktila, Raih 3 Medali Paralimpiade Tokyo 2020 hingga Motivasi Harumkan Indonesia
Pemain SL3 berisi pemain yang mengalami gangguan pada salah satu atau kedua tungkai bawah dan keseimbangan berjalan atau berlari yang buruk.
SL4 merupakan kelas pemain yang memiliki gangguan pada salah satu atau kedua tungkai bawah dan gangguan minimal dalam keseimbangan berjalan atau berlari.
SU5 merupakan kelas pemain yang mengalami gangguan pada anggota gerak atas.
Gangguan tersebut bisa pada tangan yang bermain atau tidak bermain.
SH6 merupakan kelas pemain yang memiliki perawakan pendek karena kondisi genetik yang sering disebut sebagai dwarfisme.
Berikut Kontingen Indonesia yang memborong total raihan enam medali;
- Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah (Emas) : Ganda Putri SL3-SU5
- Hary Susanto/Leani Ratri Oktila (Emas) : Ganda Campuran SL3-SU5
- Leani Ratri Oktila (Perak) : Tunggal Putri SL4
- Dheva Anrimusthi (Perak) : Tunggal Putra SU5
- Fredy Setiawan (Perunggu) : Tunggal Putra SL4
- Suryo Nugroho (Perunggu) : Tunggal Putra SU5
(Tribunnews.com/Laura Hilmi)
Berita lainnya terkait Paralimpiade Tokyo 2020.