Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Richard Mainaky Pensiun, Ungkap Alasan hingga Kunci Sukses jadi Pelatih Ganda Campuran

Richard Mainaky putuskan pensiun, berikut alasan hingga kunci suksesnya menjadi pelatih ganda campuran.

Penulis: Laura Hilmi
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Richard Mainaky Pensiun, Ungkap Alasan hingga Kunci Sukses jadi Pelatih Ganda Campuran
badmintonindonesia.org
Richard Mainaky 

"Ya itu pilihan ya. Saya merasa diberikan tantangan. Saya komitmen dan tanggung jawab. Pak Christian bilang sama saya, ini saya kasih tugas kalau bisa ganda campuran nomor yang paling bawah, kamu bisa angkat tidak? Saya menyanggupi dan saya berambisi untuk itu," terangnya.

"Jadi saya kerja keras, punya tekad, tidak pernah menyerah dan syukurnya hari ini ganda campuran bisa naik ke level atas. Kepercayaan PBSI itu menjadi motivasi buat saya agar tidak boleh menyerah."

Suka duka menjadi pelatih telah dirasakan Richard.

Richard merasa bangga dan puas terhadap apa yang ia persembahkan selama ini untuk bulu tangkis.

"Saya merasa bangga, senang, puas dan cukup ya. Apa yang sudah saya persembahkan selama ini," ujarnya.

Baca juga: Update Piala Sudirman: Kilas Balik Pertandingan 1991, Indonesia Nyaris Raih Gelar Juara

Namun, tak ada jalan yang mulus.

Perjalanan karirnya juga diwarnai tantangan yang tinggi.

Berita Rekomendasi

Apalagi pada sektor ganda campuran, yang terdiri dari dua karakter pemain.

"Memang sulit ya karena ganda campuran kan yang main dua orang tapi yang satu putra dan satu putri. Yang putra lebih ke ego sementara putri lebih ke perasaan. Tapi saya merasa ini adalah seni yang menantang bukan beban," tambahnya.

Richard membagikan kunci suksesnya sebagai pelatih.

Menjadi pelatih sukses butuh disiplin, komitmen, tanggung jawab, serta kerja keras.

"Sebagai pelatih saya beranggapan bahwa saya harus menjadi contoh buat pemain saya. Yang pertama disiplin, itu yang benar saya tanamkan," terang Richard.

"Lalu komitmen, tanggung jawab, dan kerja keras. Juga harus memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Sebagai contoh, bila kita program jam tujuh, saya sudah sampai jam enam. Itu yang saya lakukan sejak tahun 1996," tambahnya.

Atas rencana pensiunnya, Richard tentu akan merindukan kedekatan bersama anak asuhnya dan lingkungan di Pelatnas PBSI.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas