Presiden Jokowi Arahkan Menpora Untuk Bangun Pemusatan Latihan Untuk Atlet Difabel
Presiden Joko Widodo kembali menunjukkan bahwa dirinya tak ingin membeda-bedakan atlet Indonesia yang sama-sama berjuang untuk mengharumkan
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali menunjukkan bahwa dirinya tak ingin membeda-bedakan atlet Indonesia yang sama-sama berjuang untuk mengharumkan nama bangsa.
Setelah ditunjukkan dalam bentuk apresiasi atau nominal bonus yang sama antara atlet yang berlaga di Olimpiade dan Paralimpiade, Presiden Jokowi kini meminta agar para atlet atau atlet difabel Indonesia juga dibangunkan pemusatan latihan.
“Ada hal yang jadi arahan Bapak Presiden kepada kami, kemarin itu Bapak Presiden langsung mengarahkan ke saya untuk membangun satu TC atau pemusatan latihan untuk atlet para games kita, jadi akan dapat perlukan yang sama, dan itu sama seperti dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). kita tampilkan setara antara atlet Paralympic dan Olympic,” kata Menpora dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (18/9/2021).
“Untuk atlet olimpik kita akan bangun di Cibubur, bahkan desain sudah ada Haornas kemarin kita tampilkan lengkap,” lanjutnya.
Pembangunan pemusatan latihan untuk atlet difabel Indonesia dikatakan Menpora akan sama seperti TC yang akan dibangun di Cibubur.
Hanya saja, untuk lokasi pembangunan pemusatan latihan atlet difabel masih dalam koordinasi.
Seperti diketahui, selama ini para atlet melakukan pelatihan nasional di Solo, Jawa Tengah.
Untuk pembangunan sendiri, Menpora menegaskan bahwa hal itu ada di ranah Kementerian PUPR jadi bukan Kemenpora yang mengerjakan.
“Nanti kami akan bangun tapi lokasinya masih kita diskusikan, karena baru arahan kemarin dari bapak presiden untuk bangun pemusatan latihan untuk atlet paralympic kita,” kata Menpora.
“Kemarin sore saya langsung koordinasi dengan menteri PUPR dan Pak Menteri menyatakan sanggup dan akan dianggarkan tahun depan, ini bukan anggaran kami karena untuk pekerjaan fisik Kemenpora tidak mengerjakan, jadi kita serahkan ke kementerian PUPR,” pungkasnya.