Anthony Joshua vs Oleksandr Usyk: AJ Perkirakan Ini Akan Jadi Laga Tersulit, Waspadai Petinju Kidal
Anthony Joshua mengatakan bahwa mempertahankan gelar kelas berat dunianya melawan Oleksandr Usyk bisa menjadi pertarungan tersulit.
Penulis: Muhammad Barir
Joshua mendapatkan kembali ikat pinggangnya dalam pertandingan ulang enam bulan kemudian.
Tetapi kenangan akan kekalahan tunggal itu dalam delapan tahun sebagai petarung profesional terus mengingatkannya bahwa tinju kelas berat selalu mengandung risiko.
Ia tampak bertekad untuk tidak meremehkan petinju Ukraina berusia 34 tahun itu meski ini akan menjadi pertarungan ketiga Usyk sebagai petinju kelas berat.
Silsilah pertarungan Usyk tidak perlu dipertanyakan lagi.
Keduanya memenangkan medali emas Olimpiade di London 2012, dengan Usyk bertarung satu divisi di bawah Joshua.
Sejak itu Usyk telah mengumpulkan rekor 18-0 dan pada tahun 2018 ia menjadi salah satu juara terpadu tinju yang langka dengan memenangkan keempat sabuk di divisi kelas penjelajah.
Dia terampil dan suka bertarung di depan banyak orang.
Enam puluh ribu penggemar akan berdesakan di stadion pada Sabtu malam tetapi Usyk telah memenangkan tiga pertarungan terbesarnya di wilayah yang tidak bersahabat.
Meskipun menjadi pria yang jauh lebih besar, Joshua, 31, tidak bisa hanya mengandalkan ukuran dan kekuatannya melawan teknisi yang berani dan meyakinkan.
Dia menekankan lagi bahwa dia telah mengambil langkah-langkah khusus untuk mempersiapkan penantang kidalnya.
“Saya berlatih di tepi sehingga saya bisa menampilkan kinerja tingkat tinggi. Ini bukan hanya tentang pelatihan untuk menjadi bugar," katanya.
"Ini tentang pelatihan untuk menjadi lebih baik, menempatkan diri Anda dalam situasi rentan dan mencari tahu siapa Anda. Ketika Eddie Hearn [promotornya] datang ke sini, dia melihat saya bertanding dan saya hanya diperbolehkan menggunakan tangan kiri saya," katanya.
"Saya berdebat 12 ronde hanya dengan tangan kiri saya, yang sangat menantang melawan kidal. Mitra sparring diizinkan untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan tetapi saya hanya diizinkan menggunakan tangan kiri saya," ucapnya.
"Jadi itu bagus, latihan yang mendalam. Ini sangat menarik [berlatih dengan cara ini] karena Anda tidak bisa hanya menggunakan kekuatan dan ukuran kasar Anda.”
Hearn, yang mendengarkan percakapan itu, bercanda: “Terima kasih Tuhan, Anda mengatakan itu kepada saya. Aku bertanya-tanya apa yang kamu lakukan. Saya berkendara pulang [dari kamp pelatihan Joshua di Sheffield] pergi: 'Bloody hell.'”