Di Balik Jonatan Christie Vs Antonsen, 'Lawan Dia, Jangan Banyak Mati Sendiri, Adu Kekuatan Di Sini'
Keberhasilan Indonesia menyabet gelar juara Piala Thomas 2020 tidak luput dari penampilan apik tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan Indonesia menyabet gelar juara Piala Thomas 2020 tidak luput dari penampilan apik tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Jojo, sapaan akrab Jonatan, secara mengejutkan menumbangkan Anders Antonsen, Wakil Denmark di partai semifinal melalui drama rubber game.
Permainan ngotot yang ditampilkan Antonsen sebagai tuan rumah memaksa pertandingan harus berlangsung selama 100 menit, di mana Jonatan keluar sebagai pemenang dengan skor 25-23, 15-21, dan 21-16.
Kemenangan Jojo atas wakil Denmark yang merupakan peringkat 3 dunia sektor tunggal putra itu, memuluskan langkah Skuat Garuda melaju ke partai final.
Di balik kemenangan Jonatan atas Antonsen, ada motivasi besar yang diberikan oleh sang ayah, Andreas Adi Siswa.
Sebelum bertanding, Jojo sempat berbincang dengan ayahnya lewat sambungan telepon.
Pada kesempatan itu Andreas meyakinkan bahwa Jojo adalah pemain berkualitas yang bisa menandingi Antonsen.
"Saya ingatkan bahwa track record dia lawan Antonsen itu tidak jelek, karena sebelumnya Jo masih unggul 4 kemenangan dari 7 pertemuan dengan Antonsen," kata Andreas saat ditemui Tribunnews.com di kediamannya, Senin (18/10/2021).
"Saya bilang, ini berarti kualitas dia tidak kalah dari Antonsen. Bedanya Jo tidak konsisten, Antonsen konsisten, terbukti dari rankingnya," sambung Andreas.
Track record kemenangan atas Antonsen, meyakinkan sang ayah bahwa Jonatan bisa memenangkan pertandingan di partai semifinal.
Andreas sempat meminta kepada Jonatan untuk tidak meragukan kemampuannya sendiri, sebelum laga 100 menit di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Sabtu (16/10), itu berlangsung.
"Saya bilang ke Jonatan, 'Lawan dia, jangan banyak mati sendiri, adu kekuatan di sini. Papa pengin lihat,' saya bilang gitu," kenang Andreas.
"Satu syarat, jangan banyak mati sendiri dan lawan dia. Yakin sama kemampuan fisik kamu," tutur Andreas menirukan caranya memberikan motivasi kepada Jonatan.
"Dan itu dibuktikan benar-benar. Ternyata memang yang selama ini orang bilang Jonatan akan mati sendiri bolanya, akan hilang kalau dia bisa tahan seperti di match lawan Antonsen," ucap Andreas.
Sebagai ayah, Andreas tentu merasa bangga Jonatan memainkan peran besar untuk keberhasilan Indonesia menyabet gelar juara Piala Thomas.
"Mudah-mudahan, mohon doa dari semua masyarakat juga, agar Jonatan bisa lebih konsisten seperti ini, dan lebih tahan bermain. Mudah-mudahan dia bisa lebih banyak prestasi ke depannya," pungkas Andreas.