Alfandy Jadi Pemain Hoki Putra Pertama Indonesia yang Bermain di Liga Hoki Luar Indonesia
Hoki Indonesia telah mencatat sejarah dimana Alfandy Aly Surya Prastyo menjadi pemain hoki putra Indonesia pertama yang akan bermain di Liga LN
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari setelah Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-93 tepatnya Kamis, 28 Oktober 2021, Hoki Indonesia telah mencatat sejarah dimana Alfandy Aly Surya Prastyo menjadi pemain hoki putra Indonesia pertama yang akan bermain di Liga luar negeri.
Keberangkatan Alfandy itu sehari setelah peringatan Hari Sumpah pemuda (HSP) yang jatuh pada 28 Oktober 2021.
Striker andalan Tim Hoki Outdoor Kalimantan Timur yang meraih medali perak Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 ini akan meninggalkan Indonesia, Jumat, 29 Oktober 2021 untuk bergabung dengan klub Sonali Bank Sports and Recreation Club yang menjadi anggota Liga Hoki Bangladesh.
"Saya tak pernah membayangkan bisa menjalani karir sebagai pemain hoki di luar negeri. Saat ini, saya senang dan bangga bisa menjadi pemain hoki pertama Indonesia yang bermain di luar negeri," ungkap Alfandy, panggilan akrabnya saat ditemui di Kampung 99 Pepohonan Limo, Depok, Jawa Barat, Jumat (29/10/2021).
Dengan tampilnya Alfandy di Liga Hoki Bangladesh yang dimulai 19 Oktober berakhir 5 Desember 2021 akan membuka peluang pemain hoki Indonesia lainnya untuk meniti karir di luar negeri.
Makanya, pemain yang pernah mempekuat Timnas Hoki Indonesia di Asian Games 2018 ini bertekad untuk memberikan yang terbaik agar pemain hoki Indonesia bisa dikenal.
"Saya bertekad memberikan yang terbaik untuk klub Sonali Bank Sports sehingga pemain hoki Indonesia bisa dikenal di manca negara sekaligus memberikan kesempatan bagi teman-teman saya bisa dilirik klub hoki di luar negeri," ujar mahasiswa semester tiga fakultas teknik industri program studi teknik mesin Universitas Balikpapan, Kalimantan Timur.
Tampilnya Afandy di Liga Hoki Bangladesh tidak terlepas dari peran pelatih asal Malaysia, Dharma Raj yang menangani Timnas Hoki Indonesia. Dia meminta bantuan dari rekannya pelatih Timnas Bangladesh, Iman Gobinathan.
"Saya meminta Alfandy bisa memperkuat klub Sonali Bank Sports karena skill-nya memang mumpuni lewat rekomendasi Iman Gobinatham. Dan, dia akan menjadi jembatan bagi pemain Indonesia lainnya untuk berkarir di klub luar negeri. Makanya, saya selalu mengingatkannya agar memberikan penampilan terbaik pada setiap penampilan sehingga teman-temannya yang punya skill bagus juga bisa mengikuti jejaknya," urai Dharma Raj.
Perjuangan Dharma Raj cukup berat untuk meyakinkan Afandy bisa bermain di Liga Hoki Bangladesh.
"Tadinya saya sempat ditertawakan mendorong Alfandy bermain di Liga Bangladeh karena prestasi tim hoki Indonesia belum dikenal. Tetapi, saya bisa meyakinkan mereka lewat rekaman video penampilan Alfandy dalam beberapa pertandingan," tuturnya.
Reputasi Dharma Raj memang cukup bagus di kalangan pelatih dunia. Dia pernah merekomendasikan 14 pemain hoki asal Malaysia bermain di Eropa. Yakni, 6 pemain di Liga Hoki Jerman, 6 pemain di Liga Hoki Italia dan 2 pemain di Liga Hoki Inggris.
"Semakin banyak pemain hoki Indonesia bermain di luar negeri akan semakin baik untuk prestasi Timnas Hoki Indonesia. Contohnya, Argentina yang terkenal dengan sepakbolanya mampu menjadi juara cabang olahraga Hoki putra Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan materi pemain yang bermain di luar negeri. Di Olimpiade Tokyo 2020, Tim Hoki Putri Argentina sukses menjadi runner up. Pola ini akan saya coba terapkan di Indonesia," paparnya.
Sebelum Alfandy, pemain hoki putri Indonesia juga pernah merumput di Liga Hoki Malaysia. Yakni, Yuanita, Feriana, Annur, Ira, dan Tiffani yang mempekuat Tim UITM.