Sekretariat Asean Dukung Kaum Hawa Di Kawasan Asean Agar Berprestasi Olahraga
Sekretariat ASEAN turut mendukung kemajuan olahraga di ASEAN khususnya bagi kaum hawa dengan cara menyelenggarakan talk show
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretariat Asean turut mendukung kemajuan olahraga di ASEAN khususnya bagi kaum hawa dengan cara menyelenggarakan talk show untuk mempromosikan partisipasi perempuan dan anak perempuan dalam olahraga di Asean.
Acara yang diadakan di Kantor Asean, Jakarta, Jumat (3/11/2021) ini juga diikuti 10 atlet wanita ternama dari masing-masing negara di Asean.
Mereka adalah Princes Asemha Ni’matul Bolkiah (brunei darussalam), Sokha Pov (Cambodia), Leani Ratri Oktila (Indonesia), Soul Amphone Kerdla (Laos), Farah Ann Abdul Hadi (Malaysia), Soe Soe Myar (Myanmar), Hidilyn Diaz (Filipina), Amita Berthier (Singapura), Panipak Wongpattanakit (Thailand) dan Tuyet Van Chau (Vietnam).
Dalam kesempatan tersebut juga menampilkan presentasi dari Juntendo University tentang kerjasama Asean-Jepang mengenai promosi kualitas gender dalam olahraga.
“Kami akan memperdalam kerjasama dalam olahraga wanita di bawah kerangka kerjasama olahraga Asean-Jepang. Menindaklanjuti pada pertemuan kegiatan masing-masing negara setelah lokakarya (Pertimbangan rencana aksi, praktik yang baik, dll),” kata Ayana Noguci, assistant professor faculty of sports and health science Jutendo University.
Kemudian ayana mengatakan juga akan menindaklanjuti pertemuan tentang kegiatan pemimpin perempuan muda (keterlibatan pihak terkait, kerjasama dengan pembuat kebijakan, dll).
Kemudian dalam kegiatan di luar kerangka kerja sama Asean-Jepang, hasil lokakarya dan simposium akan dipresentasikan pada konferensi dunia IWG tentang olahraga wanita pada tahun 2022.
Setelah mendengarkan presentasi dari Ayana tentang kerjasama Asean dan Jepang dalam, moderator giliran berinteraksi dengan 10 atlet yang mengikuti acara ini secara virtual.
Salah satu pembahasan dalam kegiatan tersebut yakni mengenai hari disabilitas internasional yang jatuh pada hari ini dan disambut baik oleh atlet disabilitas Indonesia, Leani Ratri Oktila
“Ya dengan adanya hari disabilitas internasional saya merasa saya dan teman-teman disabilitas diapresiasi dan disamaratakan,” kata Leani.
“Mungkin dari atlet disabilitas juga terkadang merasa iri melihat banyaknya agenda kejuaraan atlet non disabilitas, sedangkan kami harus cancel karena adanya pandemi tapi memang saya sadari bahwa pandemi ini dialami semua negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, dalam kesempatan ini atlet-atlet wanita lainnya yang hadir juga turut diberikan pertanyaan, mulai dari kesulitan menjadi seorang atlet, kendala berlatih di tengah pandemi hingga bagaimana mengusir rasa malas.
Dan pada akhirnya mereka pun berharap kedepan akan banyak lagi atlet-atlet wanita yang berprestasi dan bisa mencetak sejarah baik bagi negaranya masing-masing maupun dunia.