Mulai Dijual 6 Januari, Harga Tiket Moto GP Mandalika Rp 115 Ribu Hingga Rp 2,5 Juta
Saat ini, fokus terbagi dalam hal, yakni akomodasi, produk ekonomi kreatif, sumber daya manusia dan teknologi modifikasi cuaca.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang balap bergengsi MotoGP akan segera digelar di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 18-20 Maret 2021. Penjualan tiketnya akan dimulai pada 6 Januari 2022 untuk kategori Premiere Grandstand (Tribun Premium) dan Hospitality Suites.
Selanjutnya, penjualan tiket untuk kategori Standard Grandstand (Tribun Standar) dan General Admission (Umum) akan dilakukan pada 11 Januari 2022. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku promotor, melalui akun Instagram resminya TheMandalikaGP menawarkan tiket Hospitality Suites dalam dua kategori, yakni Premiere Class seharga Rp 15 juta dan Deluxe Class Rp 10 juta.
Kedua tiket tersebut berlaku untuk menonton MotoGP Mandalika selama tiga hari, tepatnya mulai dari 18-20 Maret.
Berikut daftar harga tiket MotoGP Mandalika :
1. Kategori General Admision
Hari Pertama : Rp 115.000.
Hari Kedua : Rp 287.500.
Hari Ketiga : Rp 575.000.
2. Kategori Premium Grandstand
Hari Pertama : Rp 373.250 - Rp 431.250.
Hari Kedua : Rp 1.063.750 - Rp 1.150.000.
Hari Ketiga : Rp 1.610.000 - Rp 1.725.000.
3. Kategori Standard Grandstand
Hari Pertama : Rp 230.000.
Hari Kedua : Rp 747.500.
Hari Ketiga : Rp 1.150.000.
4. Tiket Terusan Hari Kedua dan Ketiga
Kategori General Admision : Rp 805.000.
Kategori Premium Grandstand : Rp 2.587.000.
Kategori Standard Grandstand : Rp1.725.000.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan kesiapan akomodasi dan teknologi modifikasi cuaca untuk ajang balapan motor MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, 18-20 Maret 2022. Sandiaga berujar, jajaran Kemenparekraf rutin menggelar rapat sinkronisasi tiap pekan.
Baca juga: Mandalika Siap Gelar Race MotoGP 2022, Harga Tiket Dijual Mulai Rp 150.000
Saat ini, fokus terbagi dalam hal, yakni akomodasi, produk ekonomi kreatif, sumber daya manusia dan teknologi modifikasi cuaca.
"Penting bagaimana menyediakan akomodasi yang bisa menjawab lonjakan peningkatan dari kunjungan wisatawan ke Lombok," ucap Sandiaga.
Untuk akomodasi, Kemenparekraf tengah menyiapkan desa-desa wisata yang menyediakan homestay untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan. Diprediksi akan terjadi lonjakan hingga sepuluh kali lipat dari penyelenggaraan World Superbike lalu.
"Kita menggunakan data dari teman-teman ITDC," tutur Sandiaga.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu menjelaskan, untuk meningkatkan jumlah penginapan Kemenparekraf menggandeng sejumlah pihak.