Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Australia Cabut Lagi Visa Djokovic karena Belum Divaksin, Apakah Djokovic Akan Ajukan Banding Lagi?

Australia telah mencabut visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya berturut-turut. Haknya untuk tetap berada di negara Australia dicabut lagi.

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Australia Cabut Lagi Visa Djokovic karena Belum Divaksin, Apakah Djokovic Akan Ajukan Banding Lagi?
AFP/SCOTT BARBOUR
Foto handout yang diambil dan dirilis oleh Tennis Australia pada 11 Januari 2022 ini menunjukkan petenis Serbia Novak Djokovic saat sesi latihan jelang turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne. (Photo by Scott BARBOUR / TENNIS AUSTRALIA / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE- Australia telah mencabut visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya berturut-turut.

Haknya untuk tetap berada di negara Australia dicabut gara-gara tidak divaksinasi.

Keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke dengan alasan "kesehatan dan ketertiban" berarti Djokovic bisa dideportasi.

Namun, petenis Serbia berusia 34 tahun itu masih bisa mengajukan tantangan hukum lain berupa banding untuk tetap tinggal di Australia.

Petenis nomor satu putra itu dijadwalkan bermain di Australia Terbuka, yang dimulai pada Senin mendatang.

Petenis Serbia Novak Djokovic mengikuti sesi latihan di Melbourne menjelang turnamen tenis Australia Terbuka pada 11 Januari 2022, sehari setelah pengadilan membatalkan keputusan pemerintah Australia untuk membatalkan visanya dengan alasan vaksinasi Covid-19. (Photo by Kelly Defina / POOL / AFP)
Petenis Serbia Novak Djokovic mengikuti sesi latihan di Melbourne menjelang turnamen tenis Australia Terbuka pada 11 Januari 2022, sehari setelah pengadilan membatalkan keputusan pemerintah Australia untuk membatalkan visanya dengan alasan vaksinasi Covid-19. (Photo by Kelly Defina / POOL / AFP) (AFP/KELLY DEFINA)

"Hari ini saya menggunakan kekuatan saya untuk membatalkan visa yang dipegang oleh Tuan Novak Djokovic dengan alasan kesehatan dan ketertiban, atas dasar kepentingan umum untuk melakukannya," kata menteri Alex dalam sebuah pernyataan dikutip dari BBC.

Langkah ini juga berarti Djokovic kemungkinan menghadapi larangan selama tiga tahun untuk mendapatkan visa Australia baru - meskipun masalah ini dapat diabaikan.

BERITA REKOMENDASI

Juara Australia Terbuka sembilan kali itu berharap untuk mempertahankan gelarnya minggu depan.

Yang jika dia juara, akan membuatnya menjadi pemain tenis pria paling sukses dalam sejarah grand slam dengan rekor 21 gelar Grand Slam.

Visa Djokovic pertama kali dicabut tak lama setelah kedatangannya di Melbourne pada 6 Januari, setelah pejabat Angkatan Perbatasan Australia mengatakan dia gagal memberikan bukti yang tepat untuk menerima pengecualian vaksin.

Ada juga demonstrasi dan reaksi keras dari beberapa orang Australia, yang telah hidup di bawah penguncian Covid yang lama dan ketat, karena Djokovic masih diizinkan masuk meskipun tidak divaksinasi.

Dia ditahan selama berjam-jam di kontrol imigrasi bandara Melbourne.


Dan kemudian menghabiskan berhari-hari di hotel imigrasi.
Beberapa hari kemudian visanya dipulihkan oleh seorang hakim, yang memerintahkan pembebasannya, memutuskan bahwa pejabat perbatasan mengabaikan prosedur yang benar ketika dia tiba.

Tetapi pada Jumat malam di Melbourne, Hawke membatalkan visa Djokovic di bawah kekuasaan terpisah dalam Undang-Undang Migrasi Australia.

Tindakan itu memungkinkan dia untuk mendeportasi siapa pun yang dia anggap berpotensi berisiko terhadap "kesehatan, keselamatan, atau ketertiban masyarakat Australia", namun Djokovic masih dapat mengajukan banding.

Itu terjadi setelah Djokovic menyampaikan tuduhan bahwa dia telah membuat pernyataan palsu pada formulir perjalanannya .

Agennya, pernah menyatakan bahwa dia tidak bepergian dalam 14 hari sebelum kedatangannya di Australia, padahal sebenarnya dia pernah ke Spanyol.

Dia mengatakan kesalahan itu dibuat oleh agennya, menyebutnya "kesalahan manusiawi" dan menambahkan bahwa itu "tidak disengaja".

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas