Ketum FPTI Yenny Wahid Apresiasi Kinerja Okto Dkk Setelah Sanksi WADA Dicabut
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid mengapresiasi kinerja tim satuan tugas percepatan sanksi WADA
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Yenny Wahid mengapresiasi kinerja tim satuan tugas percepatan sanksi WADA yang diketuai oleh Raja Sapta Oktohari.
Yenny Wahid mengucapkan terima kasih kepada Okto dkk. lantaran sanksi WADA kepada LADI atau Indonesia yang baru berakhir Oktober 2022 akan segera dicabut pada awal Februari mendatang.
Dengan begitu, Yenny Optimistis pihaknya bisa menyelenggarakan kejuaraan dunia pada Oktober dan bendera merah putih sudah diperbolehkan berkibar kembali.
“Kami dari FPTI mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tidak terhingga atas ketua NOC Indonesia, Pak Okto yang memastikan persoalan anti-doping itu bisa diselesaikan,” kata Yenny yang turut hadir di acara rapat kerja NOC Indonesia di Artotel Jakarta, Kamis (20/1/2022).
“karena kami langsung berkepentingan, kalau nanti akan ada kejuaraan dunia yang rencana akhir Oktober dan di sana kami optimis dapat medali. Kalau sanksi dari WADA belum selesai tentu akan berat sekali dampaknya kami tidak bisa kibarkan bendera merah putih padahal kami optimistis bisa sabet medali emas,” jelasnya.
Okto pun menyambut baik rencana FPTI akan menggelar kejuaraan dunia di Indonesia.
Akan tetapi ia meminta sebelum itu pemerintah harus memberikan pelonggaran atau diskresi karantina kepada pelaku olahraga yang berkunjung ke Indonesia.
Sehingga nantinya atlet atau para pelaku olahraga tak lagi menjalani karantina panjang tapi tetap terjaga dengan sistem bubble.
Bilamana karantina tetap diberlakukan selama satu pekan menurut Okto itu akan membuat para peserta dari luar negeri enggan ke Indonesia.
“Ya tahun ini insya Allah kami akan adakan kejuaraan dunia panjat tebing di Indonesia yang ingin saya sampaikan untuk jadi tuan rumah tentunya dibutuhkan persiapan dan dalam persiapan itu akan ada kunjungan-kunjungan dari stakeholder terutama untuk tinjau lokasi-lokasi,” kata Okto.
“Nah, untuk itu kita kedepankan diskresi terhadap kebijakan karantina karena dalam kunjungan pemilihan tempat ini akan jadi pertimbangan utama,” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.