Bahagianya Samsuri Jadi Marshal di WSBK Kini Harapkan Terlibat di MotoGP Mandalika
Raut wajah Samsuri Ramdan tampak berseri-seri kala mengisahkan keterlibatan dirinya di balapan super bike
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Raut wajah Samsuri Ramdan tampak berseri-seri kala mengisahkan keterlibatan dirinya di balapan super bike, World Superbike (WSBK) beberapa waktu lalu di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Pria berusia 40 tahun asal Lombok Tengah ini bertugas menjadi salah satu marshal di acara balapan kelas dunia tersebut.
Baginya, kisah sebagai marshal merupakan kebanggaan yang bisa diceritakan kelak kepada anak cucu. Hingga saat ini, pengalaman asyik melihat pebalap dunia menggeber motornya pun masih terang benderang di ingatannya.
"WSBK atau MotoGP adalah hal yang baru bagi kami, tentunya sebagai masyarakat Lombok, harus dong ikut terlibat, jadi pemain, minimal jadi marshal," ujar Samsuri Ramdan, Minggu (23/1/2022).
Ayah dari tiga anak ini menyebut dirinya awalnya tak yakin lowongan kerja menjadi marshal dari panitia jadi kenyataan.
Meski lolos sesi wawancara, Samsuri sempat ragu saat melihat pembangunan sirkuit yang belum apa-apa, apalagi setelah interview tak ada kelanjutannya lagi.
Namun, memasuki tahun 2021, Samsuri dipanggil lagi untuk melakukan wawancara akhir dan lolos.
"Saya lolos-lolos saja, akhirnya jadi marshal. Pelatihannya itu sering teori, lalu masuk ke sirkuit saat event Asian Talent," katanya.
Hanya saja, kala itu masih banyak kekurangan yang butuh perbaikan. Perbaikan itulah yang membuat marshal sukses menjalankan tugasnya saat WSBK, termasuk Samsuri.
Sukses menjadi mashal di WSBK membuat Samsuri berasa tampil keren.
"Orang berpikir marshal itu hanya mendorong motor, mengangkat bendera. Tapi banyak jenis marshal, saya dapatnya di track. Ini bukan pekerjaan biasa. Kami harus siap satu hari itu. Dalam WSBK itu saya dapat melihat pembalap dengan dekat. Bahkan lebih dekat daripada mereka yang membeli tiket," ungkapnya.
Dari tugas sebagai marshal, Mansuri pun berasa bahwa marshal bisa menentukan langkah pebalap lewat kode bendera.
"Jadi pengatur itu. Orang mau ngomong apa, pebalap hanya melihat kode marshal dalam balapan," ucapnya.
Hal inilah yang membuatnya bangga, punya kisah khusus untuk anak cucunya nanti.
"Mau panas, hujan, marshal merasakan semua. Tapi itu hilang karena bahagia. Saya terdepan melihat mereka balapan, juara. Selain itu, kami dapat sertifikat juga," tuturnya.
WSBK selesai, Mansuri lantas berharap dirinya bisa turut serta kembali menjadi marshal di MotoGP, Maret mendatang.